Indonesia - AS Akan Gelar Latihan Militer di Natuna

Reporter

Senin, 13 April 2015 17:40 WIB

Pulau buatan yang dibangun Tiongkok di Laut Cina Selatan. businessweek.com

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia diberitakan akan menggelar latihan militer reguler dengan Amerika Serikat di dekat daerah yang jarang penduduknya di Kepulauan Natuna, daerah yang berada dalam kawasan Laut Cina Selatan yang diklaim Cina dan beberapa negara lainnya.

Sebelumnya, kedua negara telah mengadakan latihan militer bersama selama akhir pekan di Batam, sekitar 300 mil (480 km) dari Natuna.

"Itu (latihan) adalah latihan gabungan kedua kami dengan Amerika Serikat di daerah itu dan kami berencana melakukannya satu tahun ke depan lagi. Kami ingin membuat latihan rutin di daerah itu," kata Manahan Simorangkir, juru bicara Angkatan Laut Indonesia, Senin, 13 April 2015.

Latihan militer tersebut melibatkan penggunaan pesawat pengawasan dan patroli, seperti P-3 Orion yang dapat mendeteksi kapal di permukaan dan kapal selam. "Latihan ini tidak bisa diselenggarakan langsung di Natuna karena kurangnya fasilitas untuk menampung semua pesawat," kata Manahan menggambarkan situasi latihan pertama mereka.

Pekan lalu, Menteri Pertahanan Indonesia Ryamizard Ryacudu mengatakan ia akan mengunjungi kepulauan Natuna pada Mei nanti. Di Kepulauan Natuna berserak 157 pulau. Dari jumlah itu, sebagian besar pulau di kepulauan itu yang berada di lepas pantai barat laut Kalimantan tidak berpenghuni. Di sana Kementerian akan menyelesaikan rencana pengembangan pangkalan militer yang kecil.

"Ada bandara di Natuna tetapi tidak memiliki banyak angkatan bersenjata, hanya beberapa marinir," kata Menteri Pertahanan. "Kami akan menambah pasukan di sana mungkin udara, angkatan laut dan darat."

Para pejabat Indonesia mengatakan latihan militer bersama dengan Amerika Serikat dan militer yang direncanakan membangun pangkalan di Natuna tidak dalam menanggapi ancaman tertentu.

"Sangat penting untuk diingat, Indonesia tidak terlibat dalam sengketa di Laut China Selatan," kata Simorangkir. "Kami tidak ingin terlibat kejadian di Laut Cina Selatan dan berkomitmen untuk selalu mengedepankan pendekatan diplomatik."

Meskipun Indonesia bukan salah satu negara yang mengklaim daerah Laut Cina Selatan, militer Indonesia telah menuduh Cina sengaja memasukkan bagian dari Kepulauan Natuna dalam "Nine-Dash Line," batas tidak jelas yang digunakan pada peta Cina untuk mengklaim sekitar 90 persen dari laut di daerah tersebut .

Presiden Joko Widodo bulan lalu mengatakan bahwa klaim utama Cina untuk sebagian besar laut yang disengketakan tidak memiliki dasar hukum dalam hukum internasional, tetapi Jakarta ingin tetap menjadi "penengah" di salah satu sengketa teritorial yang paling tajam di Asia.

REUTERS | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

2 hari lalu

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

Ekonom senior Faisal Basri memprediksi dua sumber anggaran yang kemungkinan dapat dialihkan untuk mendanai makan siang gratis

Baca Selengkapnya

Pesawat Super Hercules Unit Terakhir Pesanan Prabowo Bakal Tiba Bulan Ini

7 hari lalu

Pesawat Super Hercules Unit Terakhir Pesanan Prabowo Bakal Tiba Bulan Ini

Pesawat Super Hercules pesanan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto akan segera tiba di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mengenali Pesawat C-130J Super Hercules yang akan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

10 hari lalu

Mengenali Pesawat C-130J Super Hercules yang akan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat C-130 J Super Hercules buatan Lockheed Martin pesanan Indonesia

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

17 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

22 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

23 hari lalu

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

29 hari lalu

Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

Prabowo dan Tony Blair mendiskusikan satu kunci pencapaian kemakmuran dan perbaikan kualitas hidup rakyat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

30 hari lalu

Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

PT Dirgantara Indonesia Garap Modernisasi Pesawat C130 Hercules Milik TNI AU

39 hari lalu

PT Dirgantara Indonesia Garap Modernisasi Pesawat C130 Hercules Milik TNI AU

Kontrak pengadaan modernisasi pesawat C130 Hercules antara PTDI dan Kementerian Pertahanan terhitung efektif per 2 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Akhiri Kunjungan, Prabowo Temui Menhan Cina Bahas Kerjasama Pertahanan

45 hari lalu

Akhiri Kunjungan, Prabowo Temui Menhan Cina Bahas Kerjasama Pertahanan

Kedatangan Prabowo ke negara tirai bambu untuk memperkuat kerja sama antara dua negara.

Baca Selengkapnya