Ayatollah Kritik Saudi Soal Yaman, Timur Tengah Memanas

Reporter

Jumat, 10 April 2015 11:07 WIB

Sebuah pos perbatasan Yaman dan Arab Saudi, yang dilengkapi dengan kendaraan tempur dan kamuflase. Arab Saudi, 6 April 2015. REUTERS / Faisal Al Nasser

TEMPO.CO, Jakarta - Para pemimpin Iran pada Kamis, 9 April 2015, mengutuk intervensi militer Arab Saudi dan sekutunya ke Yaman. Mereka mengatakan tindakan tersebut sebagai genosida atau pembunuhan massal. Kritik dan kecaman tersebut telah membuat hubungan kedua negara semakin memanas.

Pemimpin Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan Arab Saudi tidak akan menang atas perang di Yaman—tempat pejuang Houthi—yang diduga didukung Iran, mengontrol Ibu Kota Sanaa dan mencoba merebut Kota Aden dari milisi lokal.

"Ini adalah kejahatan dan genosida yang dapat dituntut di pengadilan internasional... Riyadh tidak akan muncul sebagai pemenang dalam agresinya," kata Khamenei, yang dilansir Reuters pada Kamis.

Selain itu, Ayatollah Khamenei mengkritik Pangeran Arab Saudi. Ia mengatakan bahwa "Pemuda tidak berpengalaman itu telah mengambil alih urusan negara dan mengganti martabat dengan kebiadaban."

Komentarnya ditujukan kepada Menteri Pertahanan Arab Saudi Pangeran Mohamed bin Salman yang baru berusia sekitar 30 tahun. Salman juga merupakan putra Raja Salman yang naik takhta tahun ini dan menyelamatkannya dengan dua gelar, yakni menteri pertahanan dan kepala istana.

Presiden Iran Hassan Rouhani juga mengkritik koalisi yang dipimpin Riyadh tersebut. Dia mengatakan itu mengulangi kesalahan yang dilakukan dunia Arab saat terjadi persaingan Sunni Arab Saudi dan Syiah Iran.

Keduanya berbicara sehari setelah Iran menyatakan sedang mengirimkan dua kapal perang ke laut lepas Yaman, dan membantah tudingan Riyadh bahwa Iran telah melatih dan melengkapi pasukan Syiah Houthi.

Menanggapi pengiriman kapal oleh Iran yang menuju perairan Yaman, Arab Saudi mengeluarkan peringatan. "Jika kapal tersebut berusaha membantu Houthi, koalisi memiliki hak untuk memilih jawaban yang tepat," kata juru bicara koalisi, Brigadir Jenderal Ahmad Asseri.

Arab Saudi mengatakan kampanye militer bertujuan membatasi agresi Houthi dan memulihkan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi, yang melarikan diri dari Aden dua pekan lalu. Dengan demikian, negosiasi politik yang ditengahi PBB dapat dilanjutkan.

Pertempuran di Yaman telah menewaskan lebih dari 600 orang dan menelantarkan lebih dari 100 ribu orang.

REUTERS | YON DEMA

Berita terkait

Perjalanan Ayatollah Khomeini bersama Republik Islam Iran

36 hari lalu

Perjalanan Ayatollah Khomeini bersama Republik Islam Iran

Tahun kepulangan Ayatollah Khomeini adalah 1979, hanya beberapa bulan setelah kepindahannya ke Paris.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Pecahnya Revolusi Iran 45 Tahun Lalu

11 Februari 2024

Kilas Balik Pecahnya Revolusi Iran 45 Tahun Lalu

Revolusi Iran 45 tahun lalu mengakhiri rezim monarki Pahlavi dipimpin Shah Mohammad Reza Pahlavi dan membawa Ayatollah Ruhollah Khomeini ke kekuasaan

Baca Selengkapnya

Masjid Shah Cheragh di Iran Diserang Lagi, Satu Orang Tewas dan Beberapa Terluka

14 Agustus 2023

Masjid Shah Cheragh di Iran Diserang Lagi, Satu Orang Tewas dan Beberapa Terluka

Serangan terhadap Masjid Shah Cheragh merupakan serangan kedua setelah Oktober lalu, penembak ISIS menewaskan 15 orang.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Iran Menghukum Mati Dua Penyerang Masjid Kaum Syiah

18 Maret 2023

Pengadilan Iran Menghukum Mati Dua Penyerang Masjid Kaum Syiah

Pelaku penyerangan masjid kaum syiah mengatakan mereka telah berhubungan dengan ISIS di Afghanistan.

Baca Selengkapnya

Penyerang Salman Rushdie Dihadiahi Sebidang Tanah

21 Februari 2023

Penyerang Salman Rushdie Dihadiahi Sebidang Tanah

Sebuah yayasan Iran memuji penyerang Salman Rushdie tahun lalu hingga menyebabkan sang novelis luka parah.

Baca Selengkapnya

Via Surat, Pemimpin Iran Pernah Ajak Mikhail Gorbachev Masuk Islam

1 September 2022

Via Surat, Pemimpin Iran Pernah Ajak Mikhail Gorbachev Masuk Islam

Mikhail Gorbachev menerima surat tidak biasa dari pendiri Republik Islam Iran Ayatollah Khomeini pada 1989. Ia mengajak Gorbachev untuk memeluk Islam.

Baca Selengkapnya

Surat Kabar Garis Keras Iran Memuji Penyerang Salman Rushdie

13 Agustus 2022

Surat Kabar Garis Keras Iran Memuji Penyerang Salman Rushdie

Belum ada reaksi resmi dari Iran terhadap serangan terhadap Salman Rushdie

Baca Selengkapnya

Penulis The Satanic Verses, Salman Rushdie Ditusuk di New York

12 Agustus 2022

Penulis The Satanic Verses, Salman Rushdie Ditusuk di New York

Salman Rushdie, penulis novel "The Satanic Verses" yang dinilai menghina Islam, diserang di atas panggung di sebuah acara di New York.

Baca Selengkapnya

Hari Ini 42 Tahun Lalu: Krisis Sandera Iran, Buntut Ketegangan dengan AS

4 November 2021

Hari Ini 42 Tahun Lalu: Krisis Sandera Iran, Buntut Ketegangan dengan AS

Penyanderaan juga dijadikan cara bagi para mahasiswa untuk menyatakan pemutusan dengan masa lalu Iran dan mengakhiri campur tangan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Ulama Pendiri Hizbullah Wafat Akibat Covid-19

8 Juni 2021

Ulama Pendiri Hizbullah Wafat Akibat Covid-19

Salah satu ulama Syiah pendiri Hizbullah, Ali Akbar Mohtashamipour, meninggal dunia akibat Covid-19 pada Senin kemarin di usia 74 tahun.

Baca Selengkapnya