TEMPO.CO, Beijing - Sepandai-pandai tupai melompat akhirnya jatuh juga. Sepintar-pintarnya bersiasat menyimpan rahasia, akhirnya ketahuan juga. Pepatah itulah yang dialami seorang pemuda bernama Yuan, sang “Don Juan” asal Changsha, Provinsi Hunan, Cina.
Nasib sial ini bermula dari kecelakaan mobil yang menimpanya. Ia pun dilarikan ke rumah sakit. Dokter di rumah sakit itu lantas menelepon nama-nama di ponselnya yang diduga keluarga Yuan. Tak dinyana, belasan perempuan yang datang itu adalah para kekasih Yuan.
Insiden yang terjadi pada 24 Maret lalu berbuntut panjang. Tujuh belas di antara wanita cantik tersebut melaporkan Yuan atas tuduhan penipuan. Beberapa di antaranya mengatakan pemuda itu meminjam uang dalam jumlah yang tidak sedikit dengan rayuan bahwa hubungan mereka “eksklusif”.
“Sedikitnya lima wanita telah mengajukan laporan soal Yuan, beberapa di antaranya ditipu senilai 250 ribu yuan (sekitar Rp 524 juta),” kata polisi bernama Xiao, yang dikutip Rednet.cn. Beberapa di antara wanita itu mengaku rutin mengirim uang kepada Yuan.
Salah seorang di antaranya mengaku telah berhubungan selama lebih dari sepuluh tahun dengan Yuan dan memiliki seorang anak berusia dua tahun. Yan Zhongjun, seorang pengacara asal Changsa, mengatakan Yuan bisa dikenai hukuman penjara seumur hidup bila terbukti terlibat dalam penipuan senilai lebih dari 500 ribu yuan (Rp 1 miliar).
Selain menghadapi tuntutan dari para kekasihnya itu, Yuan dituduh memalsukan latar belakang pendidikannya untuk mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan besar.