Ibu Ini Diusir dari Pesawat karena Menyusui Bayinya  

Reporter

Selasa, 31 Maret 2015 02:07 WIB

Seorang ibu menyusui sebagai bentuk protes di depan hotel Claridge, London, Inggris, 6 Desember 2014(dipublikasikan).

TEMPO.CO, Melbourne - Maskapai penerbangan Virgin Australia mendapat kecaman lantaran mengusir seorang wanita dan bayinya dari pesawat setelah ia menolak berhenti menyusui saat hendak lepas landas.

Sang ibu dan bayinya ditinggalkan di Bandara Gold Coast setelah pesawat yang mereka tumpangi memutar balik di landasan pacu dan menyerahkan wanita malang tersebut kepada polisi setempat.

Wanita bernama Virginie Rutgers tersebut mulai menyusui bayinya yang berusia 10 bulan saat pesawat yang mereka tumpangi bergerak menuju landasan pacu di Bandara Gold Coast.

Ia menggunakan gendongan untuk menutupi payudara dan bayinya untuk privasi, tapi diperintahkan untuk melepasnya oleh petugas Virgin Australia.

“Ia (pramugara) mulai meninggikan suaranya dan mulai bernada melecehkan,” kata Rutgers kepada Seven News.

Seorang wanita lainnya yang diduga menyaksikan peristiwa itu menulis di akun Facebook miliknya dengan menyebut tindakan pramugara tersebut sebagai keterlaluan.

“Bayi itu sama sekali tak berada dalam gendongan. Sang bayi dan ibunya sama-sama telah memakai sabuk keselamatan. Sang ibu hanya memakai gendongan tersebut untuk menutupi dirinya saat menyusui,” tulis Laureen Fairweather.

“Setelah melihat kejadian itu, saya bisa dengan tegas menyebut pemandangan itu sangat tidak menyenangkan.”

“Sang ibu dan bayinya telah mengikuti aturan dengan memakai sabuk keselamatan.”

Rutgers sendiri mengaku sangat terpukul oleh perlakuan yang diterimanya dari sang pramugara.

“Saya dalam kondisi syok. Ia (bayinya) menangis karena saya tak bisa menyusuinya lagi,” kata Rutgers.

Pilot kemudian memutar arah kembali ke terminal di mana Rutgers dan bayinya diserahkan kepada petugas polisi setempat yang dihubungi oleh staf Virgin Australia.

Rutgers tak mendapat dakwaan apa pun, tapi ia dan bayinya dibiarkan terlantar di Bandara Gold Coast.

Virgin Australia menolak memberikan kompensasi untuk biaya hotel sang ibu dan bayinya yang terpaksa bermalam di bandara.

Perusahaan tersebut membantah telah melakukan diskriminasi.

Rutgers dan bayinya bersumpah untuk tak lagi menggunakan armada Virgin. Ia berangkat menggunakan Qantas pada keesokan harinya.




DAILYMAIL | A. RIJAL

Berita terkait

Kenalkan, Calon Wakil Rakyat Selandia Baru Pertama Berdarah Asia

11 Juli 2017

Kenalkan, Calon Wakil Rakyat Selandia Baru Pertama Berdarah Asia

Wetex Kang,keturunan Cina Malaysia ini akan berjuang menjadi wakil rakyat Selandia Baru melalui Partai Maori

Baca Selengkapnya

Akibatkan 16 Penerbangan Ditunda, Anjing Terlatih Ditembak Mati  

17 Maret 2017

Akibatkan 16 Penerbangan Ditunda, Anjing Terlatih Ditembak Mati  

Polisi Selandia Baru menembak mati anjing terlatih setelah terlepas dan mengakibatkan 16 penerbangan ditunda.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Akui Hak Hukum Sungai Milik Suku Maori  

16 Maret 2017

Selandia Baru Akui Hak Hukum Sungai Milik Suku Maori  

Parlemen Selandia Baru memberikan hak hukum yang sama seperti manusia kepada Sungai Whagnganui, sungai sakral yang sangat dihormati masyarakat adat Maori.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Tawarkan Liburan Gratis Bagi Pencari Kerja  

2 Maret 2017

Selandia Baru Tawarkan Liburan Gratis Bagi Pencari Kerja  

Pemerintah Selandia Baru tawarkan liburan gratis bagi para
pencari kerja dari seluruh dunia untuk membantu pengembangan
industri teknologi

Baca Selengkapnya

Obyek Misterius Mirip Monster Terdampar di Selandia Baru  

13 Desember 2016

Obyek Misterius Mirip Monster Terdampar di Selandia Baru  

Sebuah obyek misterius ditemukan terdampar di Pantai Muriwai, Auckland, Selandia Baru.

Baca Selengkapnya

Bermata Sipit, Sistem Paspor Online Selandia Baru Menolaknya

9 Desember 2016

Bermata Sipit, Sistem Paspor Online Selandia Baru Menolaknya

Seorang pria kelahiran Taiwan yang merupakan warga Selandia Baru bingung karena sistem aplikasi paspor online menolak aplikasinya lantaran matanya dianggap tidak terbuka.

Baca Selengkapnya

PM Selandia Baru Mengundurkan Diri demi Istri dan Anak  

5 Desember 2016

PM Selandia Baru Mengundurkan Diri demi Istri dan Anak  

Perdana Menteri Selandia Baru John Key mengumumkan bahwa dia segera mengundurkan diri dari jabatannya demi istri dan dua anaknya.

Baca Selengkapnya

Gempa 7,8 Skala Richter Guncang Selandia Baru, Dua Orang Tewas

14 November 2016

Gempa 7,8 Skala Richter Guncang Selandia Baru, Dua Orang Tewas

Gempa menyebabkan tsunami setinggi 2 meter di Kaikoura, pantai timur Pulau Selatan.

Baca Selengkapnya

Wow, Merpati Ternyata Bisa Membaca!

23 September 2016

Wow, Merpati Ternyata Bisa Membaca!

Penelitian terbaru di Selandia Baru membuktikan bawah burung merpati bisa diajarkan membaca dan mengenali kata sama seperti manusia dan monyet.

Baca Selengkapnya

PM Selandia Baru Puji Pekerja Migran, Kritik Pekerja Lokal  

7 September 2016

PM Selandia Baru Puji Pekerja Migran, Kritik Pekerja Lokal  

PM Selandia Baru John Key akan mendatangkan lebih banyak pekerja migran karena cara kerjanya lebih baik dibanding pekerja lokal yang pemalas dan pecandu narkoba.

Baca Selengkapnya