ISIS Latih Anak-anak Indonesia Berperang di Suriah  

Reporter

Kamis, 19 Maret 2015 17:01 WIB

Anak-anak Negara Islam (ISIS) belajar memegang senjata. watoday.com.au

TEMPO.CO, Jakarta - Selusin anak Indonesia sedang memegang senapan pemburu di sebuah sekolah jihad muncul dalam tayangan video. Hal ini dianggap sebagai upaya Negara Islam (ISIS/NI) untuk menarik anggota baru di kalangan penduduk muslim terbesar di dunia tersebut.

Video, yang di-upload baru-baru ini ke website ISIS/IS khusus bahasa Indonesia dan Malaysia, al-Azzam Media, menggambarkan anak-anak muda yang berbahasa Indonesia belajar bahasa Arab dan menjalankan pelatihan senjata dan seni bela diri. Mereka mengatakan tidak takut menghadapi "musuh-musuh Allah" dan berjanji untuk memastikan bahwa hukum Islam diterapkan dan menjadi "mujahidin" atau pejuang suci. Beberapa anak itu diperkirakan berusia 10 tahun atau kurang.

Ahli antiteror Indonesia, Sidney Jones, mengatakan ia percaya sekolah tersebut berada di wilayah yang dikendalikan ISIS, kemungkinan besar di Suriah, dan orang tua anak-anak ini telah berada di sana untuk melakukan perlawanan. "Kita tahu sekolah itu berlangsung untuk sementara waktu," kata Jones dari Analisis Kebijakan Konflik Institute (IPAC) yang berbasis di Jakarta, dikutip dari WAtoday.

"Kami tidak tahu persis di mana itu, tapi kita tahu bahwa keluarga telah pergi dari Indonesia setidaknya sejak Maret 2014. Dan mereka hampir pasti bergabung dengan anak-anak Malaysia juga," ujarnya lebih lanjut.

Jones mengatakan salah satu daya tarik bagi masyarakat miskin radikal dari keluarga Indonesia adalah tawaran sekolah gratis bagi anak-anak mereka. "Ini (video dan situs) adalah cara yang kita pikir sebagai upaya untuk membangun ISIS dari komponen Malaysia-Indonesia," katanya.

Sebuah pasukan khusus Indonesia dan Malaysia dalam ISIS, yang dikenal sebagai Katibah Nusantara, telah dibentuk untuk membuat orang-orang dari Asia Tenggara merasa nyaman berada di Suriah dan Irak. "Pasukan melakukan pertempuran melawan pejuang Kurdi, dan mereka berpikir sedang berjuang untuk mereka sendiri," kata Jones.

Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia telah memblokir video dan meminta YouTube menghapusnya. Polisi kontra-terorisme Indonesia mengatakan sekitar 135 orang telah melakukan perjalanan untuk berjuang bersama ISIS.

WATODAY.COM | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

2 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

21 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

22 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

30 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

31 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

33 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

33 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

33 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

33 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

34 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya