Di dalam museum di mana barang-barang dari orang-orang Berber ditampilkan di dekat Matmata, Tunisia, 13 Desember 2014. Ahmet Izgi/Anadolu/Getty Images
TEMPO.CO, Tunis - Serangan sejumlah pria bersenjata otomatis Kalashnikov ke museum nasional Bardo dan kompleks parlemen, di Tunis, Ibu Kota Tunisia, pada Rabu, 18 Maret 2015 kini telah menewaskan 20 wisatawan asing dan dua warga lokal.
"Ada 22 tewas termasuk 20 dari Afrika Selatan, Prancis, Polandia dan wisatawan Italia," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Mohamed Ali Aroui. Ia menambahkan, 42 orang terluka akibat insiden mengerikan ini.
Perdana Menteri Habib Essid sebelumnya mengatakan ada 17 warga asing tewas. Mereka berasal dari Polandia, Italia, Jerman dan Spanyol. Serangan itu dibalas tembakan polisi ke penyerang yang menyebabkan dua pelaku tewas.
Essid mengatakan orang-orang bersenjata dan berseragam militer, menembaki para wisatawan saat mereka turun dari bus dan mengejar mereka di dalam museum. Para penumpang bus langsung kocar kacir. Darah tumpah di halaman dan di dalam museum.
Presiden Beji Caid Essebsi menyebut serangan itu merupakan kejahatan yang mengerikan. Pemerintah, katanya, kini tengah mengambil langkah untuk mencegah serangan lebih lanjut.
"Kami ingin memastikan bahwa hal-hal tersebut tidak akan terjadi lagi," kata Essebsi kepada AFP saat ia mengunjungi korban di rumah sakit Tunis.
Di Tunisia, serangan kepada orang asing ini yang terburuk sejak bom bunuh diri Al Qaeda di rumah ibadah orang Yahudi, Sinagoge yang menewaskan 14 orang Jerman, dua Prancis, dan lima orang Tunisia di Pulau Djerba pada 2002. Aksi kemarin siang juga amat memukul Tunisia lantaran perekonomian negara itu tergantung pada sektor pariwisata.
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
18 hari lalu
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
21 hari lalu
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.