Sejuta Rakyat Brasil Tuntut Presiden Rouseff Mundur

Reporter

Senin, 16 Maret 2015 15:00 WIB

Presiden Brasil, Dilma Rousseff selfie bersama pendukungnya pada saat kampanye di Rio de Janeiro, pada 20 Oktober 2014. Mario Tama/Getty Images

TEMPO.CO, Rio de Janeiro - Sekitar satu juta warga Brasil dilaporkan turun di jalan-jalan Sao Paulo, Senin, 16 Maret 2015, menentang Presiden Dilma Rousseff. Perempuan ini dianggap sebagai sumber kekacauan ekonomi serta terlibat skandal korupsi di perusahaan raksasa minyak Petrobas. Mereka menuntut presiden mundur.

Unjuk besar-besaran juga berlangsung di beberapa kota, antara lain di Brasilia. Menurut taksiran petugas kepolisian, unjuk rasa di kota tersebut mencapai 20.000 orang, di pantai Copacabana sebanyak 15.000, Rio de Janeiro dan Salvador de Bahia berjumlah 4.000 orang.

Koresponden Al Jazeera, Adam Raney, yang melaporkan dari Sao Paulo, mengatakan secara keseluruhan mereka berteriak dengan nada yang sama, yakni menentang arah ekonomi kepemimpinan Presiden Rousseff dan partai berkuasa Partai Pekerja (PT).

"Para pengunjuk rasa dalam jumlah besar serempak marah. Mereka muak dengan skandal," kata Raney. Dia mengatakan mata uang Brasil melemah terhadap mata uang asing. Adapun Sao Paulo merupakan pusat ekonomi Negeri Samba sekaligus sebagai basis kekuatan kelompok oposisi bagi Raousseff.

Ribuan warga Brasil yang turun ke jalan tampak mengenakan kaos warna kuning hijau sebagaimana warna bendera nasional. Menurut laporan Al Jazeera, para demonstran itu berteriak menuntut Rousseff yang terpilih kembali sebagai presiden dalam pemilihan 2014 dimakzulkan atau mengundurkan diri.

Di Rio de Janeiro, demonstran mengibarkan bendera nasional Brasil di sepanjang jalan utama pantai Copacabana sembari membawa spanduk berisi slogan perlawanan terhadap Rousseff. "Keluar Dilma, keluar PT," teriak mereka.

Selain menuntut Rousseff mundur, pengunjuk rasa juga mendesak militer melakukan intervensi untuk mengakhiri kekuasaan Partai Pekerja yang telah memegang kekuasaan selama 12 tahun.

Seorang kontraktor bangunan, Alessandro Braga, 37 tahun, yang turut dalam unjuk rasa di Brasilia bersama istri dan putranya mengatakan, "Saya mendukung pengusiran Dilma," ucapnya. "Skandal korupsi terbesar terjadi di pemerintahan tapi dia bungkam."

Puluhan tokoh politik, termasuk sekutu dekat Rousseff dan bekas eksekutif Petrobas saat ini dalam penyelidikan karena diduga mendapatkan gratifikasi dan pencucian uang dari hasil penjualan minyak sebesar US$ 3,8 miliar atau sekitar Rp 5 triliun.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Berita terkait

Satpam Playgroup Bakar 7 Anak dan Guru, Motif Belum Diketahui

7 Oktober 2017

Satpam Playgroup Bakar 7 Anak dan Guru, Motif Belum Diketahui

Sedikitnya tujuh anak dan seorang guru playgroup tewas di Brasil tenggara setelah dibakar dengan sadis oleh satpam.

Baca Selengkapnya

Warga Brasil Ketakutan di Langit Muncul 'Tangan Tuhan'  

20 Agustus 2017

Warga Brasil Ketakutan di Langit Muncul 'Tangan Tuhan'  

Foto "Tangan Tuhan" itu pun beredar di media sosial dan jadi bahan perbincangan para netizen di Brasil.

Baca Selengkapnya

Hantu Paksa Presiden Brasil Pindah dari Istana Negara?  

12 Maret 2017

Hantu Paksa Presiden Brasil Pindah dari Istana Negara?  

Presiden Brasil, Michel Temer menyalahkan nasib buruk dan
bahkan hantu sebagai alasan dirinya bersama keluarga pindah
dari Istana Kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Polisi Brasil Mogok, Kota Ini Dijarah dan Dikuasai Gengster  

7 Februari 2017

Polisi Brasil Mogok, Kota Ini Dijarah dan Dikuasai Gengster  

Kekacauan hebat terjadi di Espirito Santo, Brasil, dipicu oleh polisi mogok memprotes tidak naiknya gaji mereka. Toko-toko dijarah dan dikuasai gangster.

Baca Selengkapnya

Dikira Hilang, Pria Ini Ternyata Disekap Selama 20 Tahun  

26 Oktober 2016

Dikira Hilang, Pria Ini Ternyata Disekap Selama 20 Tahun  

Pria yang diperkirakan hilang selama 20 tahun ditemukan terikat di atas tempat tidur di ruang bawah tanah.

Baca Selengkapnya

Bentrok di Penjara Brasil, 7 Narapidana Kepalanya Dipenggal  

17 Oktober 2016

Bentrok di Penjara Brasil, 7 Narapidana Kepalanya Dipenggal  

Tujuh narapidana kepalanya dipenggal dan enam lainnya tewas dibakar ketika terjadi aksi tawur di penjara Boa Vista.

Baca Selengkapnya

Buka Paralimpiade Rio 2016, Presiden Brasil Dicemoh Massa

9 September 2016

Buka Paralimpiade Rio 2016, Presiden Brasil Dicemoh Massa

Temer merupakan mantan wakil dari presiden yang dimakzulkan, Dilma Rousseff. Dia akan mengisi posisi yang ditinggalkan Rousseff hingga Januari 2019.

Baca Selengkapnya

Vaksin Anti Kokain Mulai Diuji Coba Pada Hewan

9 September 2016

Vaksin Anti Kokain Mulai Diuji Coba Pada Hewan

Vaksin tersebut telah dikembangkan selama lebih dari dua tahun.

Baca Selengkapnya

Pemakzulan, Venezuela Tarik Dubes dari Brasil

1 September 2016

Pemakzulan, Venezuela Tarik Dubes dari Brasil

Beberapa jam setelah keputusan tersebut diumumkan Kementerian Luar Negeri Venezuela, Brasil juga mengumumkan penarikan duta besarnya dari Karakas.

Baca Selengkapnya

Tolak Pemakzulan, Pendukung Dilma Rousseff Mengamuk  

1 September 2016

Tolak Pemakzulan, Pendukung Dilma Rousseff Mengamuk  

Pemakzulan Presiden Brasil Dilma Rousseff, 68 tahun, membuat marah para pendukungnya.

Baca Selengkapnya