Irak Rebut Kembali 75 Persen 'Jajahan' ISIS di Tikrit  

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Jumat, 13 Maret 2015 07:54 WIB

Pasukan Irak dan militan Syiah bertempur dengan Negara Islam (ISIS) saat berusaha memasuki wilayah Tikrit, 11 Maret 2015. AP

TEMPO.CO, Bagdad - Sekitar 75 persen wilayah di Tikrit yang dikuasai Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) direbut kembali pasukan pemerintah Irak. Kini mereka terus berjuang untuk merebut 25 persen lainnya yang masih dikuasai sekitar 150 pejuang ISIS.

Pada hari Rabu, pasukan Irak menguasai Rumah Sakit Militer Tikrit, beberapa blok ke arah selatan dari istana kepresidenan. ISIS menguasai Kota Tikrit tahun lalu.

Milisi Syiah dikabarkan bekerja sama dengan pejuang Sunni untuk membantu pasukan Irak. Tikrit, yang dikenal sebagai tempat kelahiran mantan diktator Irak Saddam Hussein, jatuh pada bulan Juni 2014.

Pada 1 Maret, Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi memerintahkan pasukan Irak untuk merebut kembali Tikrit dan Provinsi Salaheddin. ISIS melakukan perlawanan dengan antara lain meledakkan jembatan utama dekat Tikrit serta mencegah pasukan Irak menggunakannya untuk menyeberangi Sungai Tigris demi mendekati kota ini dari timur.

Upaya perebutan kembali Tikrit beberapa kali dilakukan, tapi selalu menemui kegagalan. Menurut banyak pihak, keberhasilan tentara Irak merebut Tikrit memungkinkan mereka untuk merebut Mosul, kota yang sepuluh kali lebih besar dari Tikrit.

Iran dikabarkan membantu Irak dalam pertempuran ini. Mereka memberikan petunjuk, senjata, dan amunisi sebelum penggempuran Tikrit dilakukan. Menurut Pentagon, Iran membantu artileri berat dan peluncur roket.

Jenderal Martin Dempsey, kepala staf gabungan, mengatakan dalam sidang Komite Hubungan Luar Negeri Senat pada hari Rabu bahwa keterlibatan Iran positif dari segi militer. Tapi Dempsey juga menyuarakan keprihatinan atas apa yang mungkin terjadi setelah ISIS dikalahkan. "Sebuah pertanyaan kunci adalah apakah pemerintah Irak akan tetap inklusif untuk semua kelompok di Irak?" katanya.

CNN | INDAH P.

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

8 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

27 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

28 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

37 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

38 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

39 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

39 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

40 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

40 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

40 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya