Saksi Mata Kematian Oposisi Rusia Diancam Dibunuh

Reporter

Sabtu, 7 Maret 2015 20:56 WIB

Pemimpin oposisi di Rusia, Boris Nemtsov bebicara dengan wartawan, pada Maret 2012. Mantan deputi perdana menteri Rusia, yang sering mengkritik Valdimir Putin, ini tewas ditembak di pusat kota Moskow, 28 Februari 2015. REUTERS/Mikhail Voskresensky

TEMPO.CO, Kiev - Satu-satunya saksi mata pembunuhan tokoh oposisi utama Rusia, Boris Nemtsov, menerima ancaman pembunuhan sekembalinya dia ke rumah keluarganya di Ukraina.

Kantor Kejaksaan Agung di Kyiv, Jumat, 7 Maret 2015, dalam sebuah pernyataan mengatakan, Anna Duritskaya, model berusia 23 tahun, menyaksikan langsung pembunuhan tersebut ketika dia berjalam bersama Nemtsov. "Dia membutuhkan perlindungan."

Sebelum diizinkan kembali ke negaranya, petugas kepolisian Rusia sempat menahan Duritskaya selama beberapa hari untuk dimintai keterangan mengenai isiden pembunuhan Nemtsov.

Menanggapi kasus pembunuhan tersebut, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa kasus pembunuhan pengritik pemerintah itu telah mencoreng muka Rusia, meskipun ada kemajuan sedikit dalam mengungkap insiden penembakan di Moskow pekan lalu.

Dalam edisi eksklusif, Jumat, 7 Maret 2015, kantor berita Reuters menulis, sehari sebelum Nemtsov dihabisi nyawanya di jalan, dia dan pembantu dekatnya Olga Shorina membicarkan masalah investigasi yang sensitif yakni persiapan Moskow memberikan bantuan kepada sparatis di timur Ukraina.

Untuk membicarakan masalah yang dianggap sensitif dan takut disadap oleh intelijen negara, Nemtsov memilih menulis. "Beberapa pasukan terjun payung dari Ivanovo telah mendapati saya. Sebanyak 17 orang tewas terbunuh, mereka tidak memberinya uang tetapi untuk saat ini mereka takut berbicara," tulis Shorima sebagaimana ditunjukkan kepada Reuters.

"Dia tidak menginginkan sesuatu mengenai kasus ini. Di tidak ingin berbicara keras oleh karena itu dia menuliskannya untukku," kata Shorima. Namun demikian, informasi ini belum bisa dikonfirmasi kepada pihak independen.

Saat ini Badan Keamanan Federal (FSB) Rusia menahan dua orang pria yang diduga kuat menjadi pelaku pembunuhan Nemtsov. Keduanya adalah Anzor Gubashev dan Zaur Dadayev. "Dua orang itu kami tahan untuk dimintai keterangan," kata Alexander Bortnikov kepada jaringan televisi nasional Rusia, Sabtu, 7 Maret 2015. Dia menambahkan, kedua tersangka berasal dari Kaukasus.

Insiden pembunuhan yang belangsung bulan lalu terhadap politisi liberal itu sangat mengejutkan Rusia. Bekas wakil perdana menteri berusia 55 tahun itu tewas ditembak di bagian belakang badannya empat kali pada malam 27 Februari 2015 ketika sedang berjalan di trotoar bersama dengan pacarnya. Dia dimakamkan di Moskow pada Selasa, 3 Maret 2015.

"Pengumuman tentang penyelidikan terhadap pelaku pembunuhan secara nasional melalui media televisi oleh Kepala FSB meupakan pertana Kremlin ingin menangani masalah ini secara serius," kata wartawan BBC, Sarah Rainsford, dari Moskow.

CBC | BBC | CHOIRUL




Berita terkait

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

13 November 2017

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

Bendera Rusia hilang dari konsulatnya di San Francisco, Amerika Serikat. Moskow menyebut benderanya dicuri.

Baca Selengkapnya

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

17 Oktober 2017

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

Rusia telah membuka kembali jalur lautnya ke Korea Utara setelah sekitar 2 bulan lamanya ditutup.

Baca Selengkapnya

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

29 September 2017

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

ROSATOM, BUMN Nuklir asal Rusia,??menjajaki peluang kerja sama di bidang energi nuklir di negara-negara kawasan Asia Tenggara..

Baca Selengkapnya

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

27 September 2017

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

Pasangan kanibal ditangkap polisi setelah ponselnya ditemukan dan mengaku telah membunuh sedikitnya 30 orang.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

6 September 2017

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk menuntut pemerintah Amerika Serikat atas perampasan properti diplomatik

Baca Selengkapnya

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

1 September 2017

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

Amerika Serikat telah meminta Rusia untuk menutup 3 kantor konsulatnya di San Francisco, Washington, dan New York.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

24 Agustus 2017

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

Duta Besar Rusia untuk Sudan, Mirgayas Shirinsky, ditemukan tewas di kolam renang kediamannya di ibu kota Khartoum

Baca Selengkapnya

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

6 Agustus 2017

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

Putin menikmati liburan musim panasnya dengan berburu di padang gurun Siberia, berenang di air danau yang sangat dingin, dan memancing.

Baca Selengkapnya

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

31 Juli 2017

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang baru mengenai Angkatan Udara Rusia untuk tetap di Suriah selama 49 tahun.

Baca Selengkapnya

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

27 Juli 2017

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

Seekor kucing di Rusia bernama Muska menjadi pahlawan setelah menyusui dan merawat 8 bayi landak yang tidak memiliki induk.

Baca Selengkapnya