Seekor kalajenking menyebabkan penerbangan Alaska Airlines tertunda, kalajengking itu menggigit salah seorang penumpang. Los Angeles, Amerika, 16 Februari 2015. twitter.com
TEMPO.CO, Alaska - Alaska Airlines terpaksa membatalkan penerbangannya akibat letusan gunung api di Rusia, Jumat, 27 Februari 2015. "Kami membatalkan dua penerbangan , dari Anchorage tujuan Bethel, serta Anchorage menuju Nome," kata juru bicara Alaska Airlines, Halley Knigge.
Jeff Freymueller, seorang ilmuwan di Alaska Volcano Observatory, mengatakan pembatalan penerbangan itu disebabkan oleh debu gunung api Shiveluch di Rusia. "Debu gunung api menjadi biang kerok pembatalan penerbangan pada Sabtu, 28 Februari 2015."
Gunung Shiveluch meletus pada Jumat, 27 Februari 2015. Gunung itu menyemburkan awan panas dari perut bumi dan debu ke udara hingga ketinggian 9.000 meter. Awan ini lalu terbawa angin hingga ke Laut Bering. "Awan panas itu juga memasuki wilayah sebelah barat Alaska," ucap Freymueller.
Freymueller menambahkan, Shiveluch adalah gunung api yang kerap meletus. Pada Januari 2015, gunung itu juga mengeluarkan hawa panas.
Alaska merupakan maskapai penerbangan terbesar nomor tujuh di Amerika Serikat yang berbasis di Seatle, Washington. Perusahaan ini berdiri pada 1932 setelah pemiliknya mengambil alih maskapai McGee Airways yang melayani rute penerbangan dari Anchorage. Saat ini Alaska melayani lebih dari 100 tujuan penerbangan di Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, dan empat kepulauan di Hawaii.