Kisah Algojo Jihadi John: Fans MU, Korban Intelijen Inggris?

Reporter

Senin, 2 Maret 2015 05:56 WIB

Jihadi John, pria yang menjadi algojo dalam video pemenggalan ISIS, diduga warga Inggris bernama Mohammed Emwazi. Foto di sebelah kiri adalah foto Mohammed Emwazi saat masih bersekolah, dan disebelahnya adalah penampilan Jihadi John dalam video ISIS. Cbsnews.com/REUTERS

TEMPO.CO,LONDON – Mohammed Emwazi yang kini menjadi perhatian dunia karena diduga berperan sebagai algojo kelompok Islamic State, yang dikenal sebagai Jihadi John, itu menuturkan kisah ini kepada Asim Qureshi, direktur lembaga advokasi pemuda muslim Inggris, CAGE, pada 2 Juni 2010 lalu.

“Saya memiliki pekerjaan dan tunangan yang menanti saya di Kuwait,” kata Emwazi kepada Qureshi melalui surat elektronik yang dilansir Washington Post, Minggu, 1 Maret 2018. Namun impian pria yang kini berusia 27 tahun itu buyar setelah agen Inggris, MI5, menangkapnya dan melarangnya kembali ke Kuwait, tempat kelahirannya.

Dalam e-mail itu, Emwazi bahkan menyebut agen intelijen itu berlaku kasar kepadanya. “Saya merasa seperti tahanan yang tak bisa memiliki kehidupan baru di negara saya, Kuwait. Rasanya lebih baik saya mati,” Emwazi menambahkan.

Qureshi menuding rasa frustrasi akibat perlakuan kasar intelijen Inggris-lah yang menjadi pemicu radikalisasi Emwazi hingga menjadi seperti sekarang. Jihadi John selalu muncul dalam sejumlah video pemenggalan para sandera, seperti terhadap jurnalis Amerika Serikat, James Foley, hingga wartawan Jepang, Kenji Goto. “Inggris telah menciptakan monster dengan tangannnya sendiri,” kata Qureshi.

Sebelum serangkaian pengawasan keras MI5, sejumlah pihak menyebut Emwazi adalah seorang pria dengan masa depan cerah. Sejak ia bermigrasi ke Inggris dari Kuwait pada usia 6 tahun, pria penggemar klub sepak bola Manchester United ini adalah bocah yang tampak normal dan populer.

“Dia bermain sepak bola setiap makan siang dan di klub sepak bola setelah jam sekolah. Dalam sepak bola, dia selalu ingin menjadi striker,” ujar teman Emwazi yang tidak disebutkan namanya kepada Daily Mail, Sabtu lalu.

MI5 kini berada dalam tekanan untuk menjelaskan mengapa para petugasnya gagal menghentikan Emwazi bergabung dengan ISIS, meski telah membayanginya selama lima tahun terakhir.


BBC | WASHINGTON POST | DAILY MAIL| SITA PLANASARI

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

2 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

21 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

22 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

30 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

31 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

33 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

33 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

33 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

34 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

34 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya