Oposisi Kecam Pembunuhan Boris Nemtsov

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Sabtu, 28 Februari 2015 18:19 WIB

Sejumlah bunga diletakan warga di lokasi pembunuhan Boris Nemtsov di Moskow, Rusia, 28 Februari 2015. REUTERS/Maxim Shemetov

TEMPO.CO, Moskow -Penembakan keji terhadap mantan Wakil Perdana Menteri Boris Nemtsov memicu kecaman dari kubu oposisi. Diantaranya menduga bahwa pembunuhannya pada Jum’at malam 27 Februari 2015 direncanakan.


Menurut CNN, Nemtsov, 55 tahun, yang menjadi wakil PM pada akhir 1990-an di bawah Presiden Boris Yeltsin, adalah salah satu figur pengkritik Presiden Vladimir Putin paling lantang. Disebut-sebut dia memiliki banyak dokumen termasuk seputar korupsi di pemerintahan Putin.


Putin sendiri langsung mengecam pembunuhan itu dan menyatakan duka cita kepada keluarganya. Seperti dilansir kantor berita TASS, dia juga memerintahkan badan-badan keamanan menginvestigasi penembakan di sebuah jembatan di pusat Ibukota Moskow tersebut.


Polisi mulai melakukan operasi pengejaran. Komite Penyelidikan Rusia, menurut Reuters, Sabtu, 28 Februari 2015, memburu beberapa jalur dalam penyidikan pembunuhan Nemtsov. Termasuk kemungkinan bertujuan mengguncang situasi politik.


Kantor berita Interfax menyebutkan, komite yang bertanggungjawab kepada Presiden Putin, juga melihat serangan oleh kalangan radikal Islam sebagai salah satu kemungkinan dalam kasus itu dan diduga terkait dengan peristiwa konflik berdarah di Ukraina.


Nemtsov adalah salah satu petinggi kelompok oposisi liberal Partai Republik Rusia atau Partai Kebebasan Rakyat. Dia belakangan menjadi pengkritik keras penangangan Kremlin dalam krisis Ukraina.


Pemimpin oposisi Ilya Yashin, seperti dikutip CNN, menyatakan sahabatnya itu tengah bekerja menyelesaikan sebuah laporan tentang tentara Rusia dan keterlibatan mereka di Ukraina Timur.


Kematiannya dua hari sebelum sebuah pawai besar oposisi yang rencananya digelar di Moskow, Ahad, 1 Maret 2015. Beberapa jam sebelum ditembak, Nemtsov diwawancarai sebuah radio dan menyatakan mengajak banyak warga Rusia hadir dalam reli, besok.


Setelah kematiannya, kubu oposisi gencar membujuk warga menghadiri pawai tersebut. Tapi Wali Kota Moskow menyebutkan mustahil memberikan ijin untuk menggelar pawai di bawah UU Rusia. Karena aplikasi perijinan harus diajukan 15 hari sebelumnya.


Nemtsov tengah berjalan dengan seorang teman perempuannya pada Jumat menjelang tengah malam. Keduanya menyebrangi sebuah jembataan dekat Kremlin, di sekitar Lapangan Merah, ketika sebuah mobil mencegatnya dan seseorang menembakinya. Empat tembakan menewaskan pemimpin oposisi kharismatik itu, sementara teman perempuannya terluka. Mobil itu langsung kabur.


CNN | REUTERS | DWI ARJANTO

Berita terkait

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

13 November 2017

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

Bendera Rusia hilang dari konsulatnya di San Francisco, Amerika Serikat. Moskow menyebut benderanya dicuri.

Baca Selengkapnya

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

17 Oktober 2017

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

Rusia telah membuka kembali jalur lautnya ke Korea Utara setelah sekitar 2 bulan lamanya ditutup.

Baca Selengkapnya

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

29 September 2017

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

ROSATOM, BUMN Nuklir asal Rusia,??menjajaki peluang kerja sama di bidang energi nuklir di negara-negara kawasan Asia Tenggara..

Baca Selengkapnya

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

27 September 2017

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

Pasangan kanibal ditangkap polisi setelah ponselnya ditemukan dan mengaku telah membunuh sedikitnya 30 orang.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

6 September 2017

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk menuntut pemerintah Amerika Serikat atas perampasan properti diplomatik

Baca Selengkapnya

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

1 September 2017

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

Amerika Serikat telah meminta Rusia untuk menutup 3 kantor konsulatnya di San Francisco, Washington, dan New York.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

24 Agustus 2017

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

Duta Besar Rusia untuk Sudan, Mirgayas Shirinsky, ditemukan tewas di kolam renang kediamannya di ibu kota Khartoum

Baca Selengkapnya

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

6 Agustus 2017

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

Putin menikmati liburan musim panasnya dengan berburu di padang gurun Siberia, berenang di air danau yang sangat dingin, dan memancing.

Baca Selengkapnya

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

31 Juli 2017

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang baru mengenai Angkatan Udara Rusia untuk tetap di Suriah selama 49 tahun.

Baca Selengkapnya

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

27 Juli 2017

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

Seekor kucing di Rusia bernama Muska menjadi pahlawan setelah menyusui dan merawat 8 bayi landak yang tidak memiliki induk.

Baca Selengkapnya