Seorang pengunjuk rasa, ditahan oleh tentara Thailand selama demonstrasi anti-kudeta di Bangkok, Thailand (25/5). Junta Thailand memperingatkan orang-orang agat tidak bergabung protes anti-kudeta. AP/Sakchai Lalit
TEMPO.CO, Bangkok - Polisi Thailand menangkap setidaknya tiga orang di jalanan Bangkok pada Ahad, 22 Februari 2015. Mereka ditangkap setelah berkumpul untuk “bertukar pendapat” dengan pemerintah junta militer.
“Pimpinan kelompok yang terdiri atas empat orang, Akkarit Noonchan, ditarik petugas berpakaian sipil sesaat setelah acara itu dimulai,” kata saksi mata Reuters, Ahad. Acara tersebut digelar di Victory Monument, Bangkok.
Akkarit mengatakan kepada wartawan bahwa acara tersebut digelar kelompok Serichon Thailand 58. Namun acara tersebut bukan merupakan aksi protes.
Setidaknya dua orang lain terlihat diangkut polisi berpakaian sipil. Satu di antaranya sudah diinterogasi polisi, kata Kepala Divisi Investigasi Kepolisian Phayathai, Letkol Thepitak Saengla.
Sejak kudeta dilakukan pada Mei tahun lalu, militer Thailand mengeluarkan larangan berkumpul di tempat publik. Larangan itu tidak main-main. Lebih dari 300 orang telah ditahan. Mereka termasuk aktivis, wartawan, dan politikus.