Hadapi ISIS, Libya Minta PBB Cabut Embargo Senjata  

Reporter

Kamis, 19 Februari 2015 08:04 WIB

Sejumlah orang mengibarkan bendera nasional Libya saat merayakan ulang tahun keempat revolusi di Martyrs Square, Tripoli, 17 Februari 2015. Hazem Turkia/Anadolu Agency/Getty Images

TEMPO.CO, New York - Libya meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mencabut sanksi embargo senjata yang diberlakukan sejak tahun 2011.

Dengan demikian, Libya dapat memberangus milisi negara Islam Irak dan Suriah atau negara Islam (ISIS/IS) dan kelompok militan lainnya.

Seperti dikutip dari BBC, 18 Februari 2015, Menteri Luar Negeri Libya Mohammed al-Dairi mengatakan pencabutan embargo senjata akan membantu pemerintahannya untuk membangun kembali angkatan bersenjata Libya dan mengatasi terorisme yang meluas di negara itu.

Dairi mengatakan Libya membutuhkan masyarakat internasional untuk bersikap mampu mengatasi ancaman teror. "Jika kami gagal mempersenjatai diri, maka hanya ekstrimis yang akan memegang kendali," ujarnya.

Libya dikenai sanksi embargo senjata setelah pecah kerusuhan saat melengserkan Kolonel Muammar Khadafi dari kursi kekuasaannya pada 2011.

Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry mendukung pencabutan embargo senjata terhadap Libya. Alasannya, negara itu tengah menghadapi bahaya besar.

Dengan permohonan pencabutan embargo oleh Libya dan didukung Mesir, maka itu berarti kedua negara ini tidak sepakat atas mandat PBB yang mengizinkan angkatan bersenjata internasional bertempur melawan ISIS di wilayah Libya.

BBC | MARIA RITA







Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

5 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

25 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

25 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

34 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

35 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

36 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

37 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

37 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

37 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

37 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya