Seorang wanita lajang melihat foto-foto para bujangan yang dipajang di toko milik situs kencan Perancis "adopt-a-guy" (adopte-un-mec) di Paris, Perancis, Rabu (12/9). REUTERS/Christian Hartmann
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu cara mencari pasangan adalah dengan menggunakan aplikasi kencan online. Beberapa orang mengaku berhasil menemukan pasangan lewat cara ini, namun sebagian lagi ada yang merasa tertipu. Pasalnya, seringkali gambaran asli tak sesuai dengan gambaran di dunia maya.
Ada sekitar 90 juta orang yang menggunakan aplikasi kencan online di seluruh dunia. Banyak orang berpendapat kaum perempuanlah yang lebih sering menggunakan aplikasi ini untuk mencari pria yang tepat. Benarkah? Menurut sebuah penelitian baru, mengungkapkan justru prialah yang lebih banyak memakainya. Sekitar dua per tiga dari 90 juta orang penggunanya adalah laki-laki.
Penelitian yang dilakukan oleh firma Global Web Index ini dilakukan di 32 negara. Hasilnya, sekitar 62 persen penggunanya adalah pria. Sebenarnya berita ini tak sepenuhnya mengejutkan. Tahun 2013 lalu, Pew Research Center menemukan bahwa pria lebih aktif pada aplikasi kencan dan situs kencan online. Dilansir dari Daily Mail, ada sekitar 13 persen pria yang menggunakan aplikasi kencan, sedangkan wanita hanya 9 persen.
Meski demikian, hal ini tak berarti kalau pria lebih banyak menghabiskan waktunya untuk memakai aplikasi ini. Tinder, salah satu aplikasi kencan online, yang diperkirakan memiliki lebih dari 50 juta pengguna aktif, menyatakan laki-laki biasanya menghabiskan waktu 7,2 menit dalam satu sesi. Sedangkan perempuan menghabiskan waktu sekitar 8,5 menit mengoperasikan aplikasi ini. Sekitar 46 persen pria juga gemar memberikan like, dibandingkan perempuan yang hanya 14 persen.