Keliru, Foto Obama Dipasang sebagai Tersangka Pemerkosa  

Reporter

Selasa, 17 Februari 2015 11:11 WIB

Barack Obama bergaya di depan cermin dalam video Things Everybody Does But Doesn't Talk About. Youtube.com

TEMPO.CO, Washington - Stasiun televisi yang berafiliasi dengan Fox News, KSWB, membuat blunder. Dalam siaran berita tentang kasus pemerkosaan di sebuah kampus di Amerika Serikat (AS), KSWB keliru memasang foto. Foto Presiden Barack Obama justru ditampilkan sebagai tersangka pemerkosa.

Foto Obama muncul dalam program berita di KSWB saat dibawakan penyiar berita Kathleen Bade. “Satu-satunya tersangka dalam serangan seksual di SDSU (San Diego State University) tidak akan dituntut,” kata Bade, bersamaan dengan munculnya foto Obama.

Sadar akan kekeliruan itu, KSWB segera menyensor hasil rekaman itu. Mereka bergegas mengganti foto Obama dengan foto tersangka pemerkosa yang sebenarnya, yakni Fransisco Sousa, 20 tahun.

“Kejaksaan menyatakan mereka memutuskan tidak mengajukan tuntutan terhadap Francisco Sousa yang berusia 20 tahun karena bukti terhadap dirinya lemah,” kata Bade saat menyiarkan berita itu.

The Times of San Diego merupakan media pertama yang melaporkan kekeliruan tersebut. Dalam sebuah wawancara dengan media AS itu, editor KSWB, Mike Wille, menuturkan gambar yang keliru itu muncul sekitar lima detik.

“Ya, ada kesalahan. Itu tidak sengaja,” ucapnya. Menurut Daily Mail, Senin, 16 Februari 2015, program berita itu tidak menerima protes dari siapa pun, termasuk pemerintah AS.

TIMES OF SAN DIEGO | DAILY MAIL | WINONA AMANDA

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya