Ribuan Warga Amerika Melepas Kewarganegaraannya  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Minggu, 15 Februari 2015 03:29 WIB

AP/Andy Wong

TEMPO.CO , Jakarta - Jumlah warga Amerika Serikat yang melepas paspor mereka menembus rekor baru dengan angka 3.415 pada tahun 2014. Jumlah ini naik 14 persen dari 2013, dan 15 kali lebih banyak dari tahun 2008, di mana hanya 238 orang yang melepas kewarganegaraan Amerika mereka.

Para pengamat mengatakan angka itu muncul dari banyak kaum ekspatriat yang tak lagi mau berurusan dengan rumitnya urusan pajak, yang beberapa tahun belakangan menjadi makin buruk. Tak seperti kebanyakan negara lain, AS mengenai pajak semua warga negaranya, tak peduli di mana mereka tinggal atau di mana mereka mencari nafkah.

Dokumen-dokumen soal pajak itu bisa sangat banyak, sehingga para ekspatriat seringkali terpaksa harus menyewa jasa akuntan untuk mengurusinya. Jasa akuntan, dikabarkan bahkan mencapai US$1000 (sekitar Rp 12,7 juta).

Dikutip dari CNN, seorang warga AS yang melepaskan kewarganegaraannya mengatakan ia merasa emosional. Donna-Lane Nelson, 71, yang tinggal di Swiss, mengatakan keputusan itu sangat sulit. “Setelah saya melepaskan kewarganegaraan AS saya pada 2011, saya merasa sangat emosional sampai muntah di luar kedutaan,” ujarnya.

Meski berat, Nelson menulis di CNN bahwa ia harus melepaskan paspornya terkait isu finansial.
Salah satu undang-undang baru dirancang untuk menangkap pengemplang pajak—Undang-Undang Kepatuhan Akun Pajak Asing—mewajibkan individu untuk melaporkan aset asing mereka, dan ketentuan bagi bank untuk membuka semua rekening asing yang dimiliki oleh warga Amerika.

Ini adalah ketentuan tambahan selain aturan lain yang mengamanatkan warga Amerika untuk mengungkapkan kepemilikan rekening bank asing senilai lebih dari US$10 ribu (setara Rp 127 juta). “Semakin banyak yang mempertimbangkan melepaskan (kewarganegaraan),” kata Vincenzo Villamena Online Taxman, seorang akuntan yang mengkhususkan diri soal pajak ekspatriat.

Namun baik para ekspatriat dan lembaga keuangan malas mempelajari dengan jelas undang-undang baru ini, beberapa bank justru memilih untuk menendang keluar klien Amerika mereka daripada mematuhi undang-undang. Jika bank keliru tidak melaporkan rekening yang dimiliki oleh warga Amerika di luar AS, mereka dapat menghadapi penalti.

Ancaman bank untuk menutup rekening warga AS di luar negeri ini, juga ditengarai menjadi salah satu faktor penentu yang membuat warga AS di luar negeri melepaskan paspor Amerika mereka.

CNN | WINONA AMANDA

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya