Kejamnya ISIS Terekam Dalam Barang Milik Sandera

Reporter

Rabu, 4 Februari 2015 09:59 WIB

Kiri: poin catur dari kertas yang dibuat sandera ISIS di Suriah. Kanan: Sikat gigi milik wartawan Prancis, Nicholas Henin, yang dipotong gagangnya saat ditawan oleh ISIS. Wired.com

TEMPO.CO, Jakarta -Sejumlah barang yang ditinggalkan para korban sandera kelompok milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan Al-Qaeda menarik perhatian fotografer Glenna Gordon. Ia memotret berbagai barang milik korban dan pada musim panas lalu ia memamerkan karya fotografinya itu.

Di situs Wierd.com, 20 Januari 2015, karya foto Gleena Gordon dan cerita pemiliknya dipublikasikan.

Pasangan suami istri, Wolfgang Ebner, diculik saat berlibur di Tunisia pada tahun 2008. Ebner dan istrinya bermain kartu tanpa henti selama delapan bulan berada di tempat penyekapan. Selain kartu permainan, ada siwak (sikat gigi Arab) yang mereka gunakan selama ditahan.

Ebner menuliskan wasiat terakhir dan bukti di buku catatannya saat disandera oleh kelompok yang berafiliasi terhadap Al-Qaeda. Ia menuliskan istrinya beberapa kali jatuh sakit dan kondisinya dekat dengan kematian. Ebner pun mengkhawatirkan hidupnya.

Tawanan lainnya, Nicolas Henin, warga negara Perancis yang bekerja sebagai wartawan di Suriah meninggalkan obat pembunuh rasa sakit --dan antidiarrhetics-- yang sering ia dan tawanan lain pinta sesering mereka bisa. Nicholas Henin meninggalkan sebuah sikat gigi yang tersisa hanya bagian kepalanya saja. Sebelum diberikan pada Henin, penyekap memotong bagian gagang sikat agar tak bisa dipahat dan dimanfaatkan jadi senjata.

Jaket yang robek di bagian ketiak pun turut menjadi barang peninggalan Henin. Bekas robekan tersebut menjadi bukti saat ia dipukuli dan disandera oleh ISIS. Dia mengatakan pemukulan dan penyiksaan terburuk tidak memberikan darah atau bekas luka.

Selama hampir satu tahun, Nicolas Henin menggunakan sepasang celana dan menukar bagian dalam ke luar dan mengisinya dengan pakaian lain untuk dijadikan bantal. Selain barang-barang tersebut, Nicholas Henin sempat diberi sekaleng tuna atau susu krim pada kesempatan langka, sementara ia ditahan selama hampir satu tahun oleh ISIS.

Henin disekap ISIS di Suriah selama sepuluh bulan oleh ekstrimis Islam yang kemudian dieksekusi bersama James Foley dan sandera lainya. Dan peristiwa pemenggalan sadis tersebut disiarkan di YouTube.

Korban lainnya, Harald Ickler mengenakan sebuah t-shirt yang awalnya berwarna abu-abu yang berubah menjadi cokelat karena tidak pernah dicuci dan dipenuhi noda, debu, dan keringat setiap hari selama 54 hari di tempat penyekapan. Ickler disandera oleh kelompok teroris yang berafiliasi ke Al-Qaeda di Gurun Sahara pada tahun 2003. Bahkan lebih dari satu dekade kemudian, baju ini masih bisa mempertahankan bau yang berbeda.

Harald Ickler dan sekelompok wisatawan lain yang disandera di Gurun Sahara pada tahun 2003 selama 54 hari, bergiliran membaca sebuah novel berjudul Der Strand atau The Beach karangan seorang novelis Inggris, Alex Garland. Setiap orang menulis nama mereka di bagian dalam buku untuk mengambil giliran membaca novel.

Selama disekap Harald makan menggunakan mangkuk dan sendok berbahan stainless yang sama. Hampir setiap hari, ia dan sandera lainnya diberi sup tepung encer dengan campuran gula di pagi hari, garam di siang hari, dan pada sore hari, Ickler menyebutnya"Classic" karena tak ada garam maupun gula. Satu waktu, pihak penyandera menyembelih unta dan mereka menerima sedikit daging. "Itu seperti Natal bagi kami," kata Ickler.





Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

9 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

28 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

29 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

37 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

38 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

40 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

40 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

40 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

41 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

41 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya