Wanita Bergenetik Pria Lahirkan Anak Kembar
Editor
MC Nieke Indrietta Baiduri
Senin, 2 Februari 2015 03:13 WIB
TEMPO.CO , London - Hayley Haynes, 28 tahun, yang lahir sebagai perempuan tapi memiliki genetik laki-laki, akhirnya melahirkan bayi kembar. Kasus yang dialami ibu asal London ini memang jarang terjadi di dunia.
Haynes memiliki kromosom XY, yang secara genetik berarti dia seorang laki-laki. Dia juga tidak memiliki rahim, indung telur, dan tuba falopi. Itu sebabnya, Haynes sumringah, karena melahirkan bayi perempuan kembar yang diberi nama Avery dan Darcey.
"Teknologi sangat membantu kami memiliki anak," ujar Haynes, seperti dikutip dari surat kabar Daily Mirror, Sabtu, 31 Januari 2015. Pun Sam Haynes, 28 tahun, sang suami, mengaku sangat bahagia karena sudah menantikan momongan sejak menikah pada 2011.
Haynes bercerita, ia bisa melahirkan berkat bantuan perawatan IVF atau in vitro fertilisation alias bayi tabung, dengan menggunakan donor telur.
Lantaran tak memiliki rahim, langkah pertama Haynes agar bisa mengandung adalah dengan mengkonsumsi tablet hormon. Tablet ini berfungsi agar Haynes memiliki hormon progesteron dan esterogen yang biasanya ada pada wanita. Ia berhenti mengkonsumsi tablet hormon setelah tempat rahim bisa tumbuh.
Dari bentuk tubuh, Haynes memiliki organ kelamin wanita. Hanya, secara genetik dia laki-laki. Pertama kali Haynes mengetahui keanehan dalam dirinya adalah ketika ia berusia 19 tahun, kala memeriksakan diri ke dokter. Saat itu, Haynes bertanya-tanya kenapa tak juga mengalami masa puber, seperti menstruasi. Padahal anak perempuan biasanya mengalami masa puber pada usia 11-14 tahun dan ditandai dengan menstruasi pertamanya.
Dari pemeriksaan itulah Haynes mengetahui ternyata ia memiliki kromosom XY, yang lazimnya dimiliki laki-laki. Sedangkan Haynes tidak memiliki rahim, indung telur, dan tuba falopi.
"Ketika mereka mengatakan saya tidak punya rahim, itu membuat saya merasa amat sakit. Ketakutan terbesar saya adalah tidak bisa memiliki anak," katanya.
Haynes juga merasa malu pada masa remajanya. "Bagaimana saya mengatakan kepada teman kencan saya nanti jika saya secara genetik seorang pria," ucapnya.
Sam, suami Haynes sekarang, adalah teman dekatnya sejak ia berusia 16 tahun. Sam selalu menghibur di kala Haynes sedih.
"Dia mengatakan kepada saya tidak ada seorang pun menginginkannya. Saya hanya bisa berkata setiap orang punya jodoh masing-masing. Saya rasa, saya cukup romantis sebagai temannya kala itu," ujar Sam sembari berkelakar. Siapa sangka, keduanya ternyata berjodoh. (Baca juga:Doyan Selfie Bugil, Polisi Ini Dipenjara)
DAILY MIRROR | WINONA AMANDA|
Berita Lainnya:
Alasan Konter Tiket di Soekarno-Hatta Dihapus
Pembelian Tiket Pesawat di Soekarno-Hatta Dihapus
ISIS Unggah Video Pemenggalan Jurnalis Jepang
Yordania Siap Tukar Tahanan dengan Sandera ISIS