Pesawat Boeing seri 777 milik Malaysia Airlines jatuh dalam penerbangannya dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur, 17 Juli 2014, dengan nomor penerbangan MH-17. Pesawat tersebut jatuh akibat ditembak dengan rudal dan jatuh di perbatasan Ukraina-Rusia, kecelakaan tersebut mengakibatkan 283 penumpang dan 15 kru tewas, hingga saat ini penyelidikan masih berlangsung. Getty Images.
TEMPO.CO, Hong Kong - Maskapai Malaysia Airlines hari ini berjuang mengembalikan situs mereka, www.malaysiaairlines.com. Sebab, pada Senin pagi situs dibajak oleh kelompok yang mengklaim diri sebagai pendukung Negara Islam (ISIS).
Seperti dilansir ABCNews, Senin, 26 Januari 2015, situs maskapai tersebut kini bertuliskan, “404-Plane Not Fund (404-pesawat tidak ditemukan)” dan “Hacked by Cyber Caliphate (dibajak oleh Cyber Caliphate)”. Jendela perambah situs tersebut bertulisan “ISIS will prevail (ISIS akan berkuasa)”.
Belakangan, situs itu berubah lagi menjadi gambar kadal. Perujukan ISIS pun berubah dan klaim tanggung jawab menjadi “Lizard Squad-Official Cyber Caliphate”. Kelompok Lizard Squad tahun lalu menyatakan diri dalang serangan ke jaringan PlayStation daring Sony dan situs Microsoft Xbox.
Pada Agustus, kelompok ini juga pernah mengirim cuitan kepada Malaysia Airlines bahwa kemungkinan pesawat maskapai itu meledak setelah Presiden Sony Online Entertainment yang menumpanginya meminta pesawat dialihkan. Malaysia Airlines sendiri sedang memulihkan diri dari hilangnya dua pesawat mereka tahun lalu. (Baca: Pesawat Malaysia Airlines Jatuh di Ukraina)
Dalam sebuah pernyataan, Malaysia Airlines menyebut sistem domain mereka sedang “dikompromikan” alias dalam bahaya dan pengguna diarahkan ke situs pembajak. Mereka mengatakan butuh 22 jam untuk mengembalikan situsnya.