Thailand Pekerjakan Ratusan Tahanan di Laut

Reporter

Rabu, 21 Januari 2015 15:18 WIB

Nelayan asal Thailand membereskan peralatannya saat kapalnya ditahan di dermaga PSDKP, Pulau Setoko, Batam, 3 November 2014. ANTARA/Joko Sulistyo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Thailand memutuskan untuk membuat program kontroversial, yaitu mempekerjakan tahanan di kapal pemancingan di tengah laut.

Kementerian Luar Negeri Thailand menyatakan bahwa keputusan itu dibuat setelah konsultasi industri. Thailand adalah eksportir seafood terbesar ketiga di dunia. Lebih dari 300 ribu orang bekerja sebagai nelayan di Thailand. (Baca: Lagi, 2 Kapal Asing Pencuri Ikan Ditenggelamkan.)

Pemerintah Thailand beralasan program itu dimaksudkan untuk membantu tahanan masuk kembali ke pasar kerja setelah pembebasan mereka, dan merupakan "ide eksploratif".

Pekan lalu, lebih dari 170 tahanan dikirim untuk memancing ikan di Provinsi Samut Sakhon, sebelah barat Bangkok. Pengiriman tahanan ini sebagai realisasi dari program kontroversial pemerintah Thailand. (Baca: Jokowi Ancam Pencuri Ikan, Ini ResponsThailand.)

Wartawan BBC Jonathan Head di Bangkok mengatakan para pelaku industri sering dikecam karena kekerasan terhadap pekerja migran di kapal nelayan. Program ini, ujar dia, pertama kali diperdebatkan pada Desember 2014 dan ditujukan kepada tahanan yang masa hukumannya kurang dari satu tahun.

Kebijakan pemerintah Thailand mendapat kritik dari para pegiat hak asasi manusia. Menurut para pegiat HAM ini, langkah yang sebenarnya bertujuan untuk mengurangi kekurangan tenaga kerja pada industri perikanan itu telah memicu perdagangan manusia.

Dalam surat mereka yang dikirim kepada Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-Ocha pekan lalu, sebanyak 40 organisasi HAM menilai program tersebut tidak akan menyelesaikan kondisi pekerjaan kasar dan berbagai masalah lain yang hadir pada industri perikanan Thailand.

BBC NEWS | WINONA AMANDA

Baca juga:
ITW Gugat Ahok ke Mahkamah Agung
Polisi Periksa Saksi Kunci Penembakan Aktivis
10 Juta Keluarga Masih Gelap-gelapan
95 Persen KorbanTerorisme adalah Muslim


Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya