Diancam, Kelompok Anti-Islam Jerman Tetap Berdemo  

Reporter

Selasa, 20 Januari 2015 17:42 WIB

Ratusan pengunjuk rasa anti-imigrasi PEGIDA "Eropa Patriotic terhadap Islamisasi Barat" memegang poster saat berdemonstrasi di Dresden, Jerman, 15 December 2014. Dalam banner bertuliskan "Damai dan bersatu melawan perang agama di Jerman!" untuk mencegah peperangan agama di Jerman. REUTERS/Hannibal Hanschke

TEMPO.CO, Berlin - Para pemimpin gerakan anti-Islam Jerman, Pegida, telah berjanji melanjutkan protes mereka meski sebelumnya dipaksa untuk membatalkan unjuk rasa di Dresden, yang direncanakan Senin malam, karena ancaman teror.

Unjuk rasa Pegida dilaksanakan di Berlin, Munich dan kota-kota lain di Jerman, tetapi hanya menarik segelintir orang. Sekitar 800 pendukung Pegida berbaris di Munich. Namun, menurut estimasi polisi, jumlah mereka dikalahkan oleh sekitar 11 ribu penentangnya.

Estimasi lain menyebutkan sekitar 400 pendukung Pegida kalah jumlah dari sekitar 1.000 penentang. Di Dresden, sekitar 25 ribu pendukung Pegida ikut berdemo pada minggu lalu. Hanya sekitar 200 pengunjuk rasa menentang larangan pertemuan umum yang dikeluarkan oleh polisi setelah ada "ancaman nyata" terhadap aksi demo ini.

Intelijen Jerman dilaporkan menyadap pesan dari mujahid tentang rencana para pembunuh untuk berbaur dengan demonstran. Mengutip sumber keamanan yang tidak disebutkan namanya, koran Bild melaporkan bahwa pemerintah Jerman khawatir mengenai kemungkinan pengeboman. Menurut pemimpin Pegida, sasarannya adalah pendiri gerakan itu, Lutz Bachmann.

Bachmann mengatakan bahwa tidak ada pilihan lain bagi anggota Pegida selain membatalkan unjuk rasa. Namun ia menjanjikan protes lain yang akan dilakukan di Dresden. "Ini tidak berarti kami telah dibungkam," katanya pada konferensi pers di kota itu.

"Kita tidak bisa membiarkan mereka mengambil hak untuk berkumpul dan kebebasan berbicara," kata Kathrin Oertel, pemimpin lainnya dari kelompok itu.

Polisi di negara bagian Saxony telah menyatakan kekhawatiran bahwa mereka tidak dapat memberikan keamanan terhadap ancaman teror untuk pertemuan publik yang besar seperti itu. Namun Pegida mendapat tawaran bantuan yang tak terduga pada hari Senin, ketika Angela Merkel mengatakan pemerintahnya akan memberikan dukungan federal untuk menjalankan unjuk rasa.

Menyebut diri mereka Kaum Patriotik Eropa melawan Islamisasi Barat (Patriotische Europäer gegen die Islamisierung des Abendlandes) atau disingkat Pegida, Bachmann dan rekan-rekannya mengatakan mereka memprotes terkikisnya budaya Yahudi-Kristen Jerman oleh imigran muslim.

Namun, pada konferensi pers hari Senin, 19 Januari 2015, anggota Pegida berkeras bahwa mereka tidak antimuslim. "Kita tidak bisa terus disebut 'pembenci Islam'," kata Oertel.

Jumlah demonstran yang sedikit pada Senin malam membuat Pegida tidak dapat memperluas jaringan organisasi dan pendukungnya. Setiap protes yang dilakukan Pegida selalu "dikalahkan" penentangnya. Pekan lalu, lebih dari 100 ribu orang berdemo melawan Pegida dalam protes perlawanan di seluruh Jerman.

THE TELEGRAPH | WINONA AMANDA



Baca juga:
Begini Cina Hukum Warganya yang Berperilaku Buruk
Rahmad Darmawan Ungkap Kelemahan Persija
Klub Arsenal ke Indonesia, Ini Jadwal Tandangnya
25 Password Yang Gampang Dibajak, Ini Daftarnya


Berita terkait

Jerman Akhirnya Jual 3 Kapal Selam ke Israel Meski Ada Bau Suap

24 Oktober 2017

Jerman Akhirnya Jual 3 Kapal Selam ke Israel Meski Ada Bau Suap

Jerman sempat membekukan negosiasi rencana penjualan 3 kapal selam ke Israel pada Juli lalu gara-gara isu suap dan pencucian uang .

Baca Selengkapnya

Cetak Sejarah Parlemen, Ini Pengaruh Partai Neo-Nazi di Jerman

26 September 2017

Cetak Sejarah Parlemen, Ini Pengaruh Partai Neo-Nazi di Jerman

Partai yang dituding Neo-Nazi, AfD, mencetak sejarah dengan masuk parlemen atau Bundestag setelah meraih 13,5 persen suara dalam pemilu Jerman.

Baca Selengkapnya

Menang Pemilu, Angela Merkel Jadi Kanselir Jerman Terlama

25 September 2017

Menang Pemilu, Angela Merkel Jadi Kanselir Jerman Terlama

Angela Merkel menjadi kanselir terlama di sepanjang sejarah Jerman modern setelah partainya, CDU memenangkan pemilu kemarin.

Baca Selengkapnya

AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

25 September 2017

AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

Partai?yang dituding neo-Nazi,?AfD,?mencetak sejarah dengan masuk Parlemen untuk pertama kali setelah mendapat 87 kursi dalam pemilu Jerman kemarin.

Baca Selengkapnya

AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

25 September 2017

AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

Partai?yang dituding neo-Nazi,?AfD,?mencetak sejarah dengan masuk Parlemen untuk pertama kali setelah mendapat 87 kursi dalam pemilu Jerman kemarin.

Baca Selengkapnya

Jerman Gelar Pemilu Hari Ini, Merkel Diperkirakan Lanjut Kanselir

24 September 2017

Jerman Gelar Pemilu Hari Ini, Merkel Diperkirakan Lanjut Kanselir

Merkel mendapat pesaing Schulz pada pemilu Jerman tahun ini.

Baca Selengkapnya

Ditemukan Bom 1.400 Ton, 70 Ribu Warga Jerman Diungsikan

31 Agustus 2017

Ditemukan Bom 1.400 Ton, 70 Ribu Warga Jerman Diungsikan

Hampir 70.000 penduduk di Frankfurt, Jerman diungsikan dari rumah mereka menyusul penemuan bom era Perang Dunia II seberat 1.400 ton.

Baca Selengkapnya

Hormat ala Nazi, Turis Amerika Dipukul di Jerman  

15 Agustus 2017

Hormat ala Nazi, Turis Amerika Dipukul di Jerman  

Turis asal Amerika Serikat yang sedang mabuk itu dipukuli orang karena memberi hormat ala Nazi di Jerman.

Baca Selengkapnya

Polisi Jerman Tahan Pencari Suaka Penusuk Warga di Hamburg  

29 Juli 2017

Polisi Jerman Tahan Pencari Suaka Penusuk Warga di Hamburg  

Ahmad A., pencari suaka asal Uni Emirat Arab, diduga melakukan serangan karena hendak dideportasi dari Jerman.

Baca Selengkapnya

Perkenalkan, Masjid untuk Semua Muslim Berdiri di Jerman  

17 Juni 2017

Perkenalkan, Masjid untuk Semua Muslim Berdiri di Jerman  

Masjid untuk semua muslim tanpa peduli Sunni, Syiah, transgender, maupun muslim tanpa penutup kepala dan wajah, didirikan di Berlin, Jerman.

Baca Selengkapnya