Seorang pria berjalan di tengah halaman di Yakutsk, di Republik Sakha, timur laut Rusia, Minggu (3/2). Temperatur terdingin di belahan bumi utara tercatat di Sakha, di lembah Oymyakon, yang mencapai temperatur -67,8 derajat Celsius tercatat pada 1933, rekor terdingin di belahan bumi utara sejak awal abad ke-20. REUTERS/Maxim Shemetov
TEMPO.CO, Oymyakon - Kota Oymyakon di Rusia disebut sebagai kota terdingin di dunia. Pada 1924, suhu kota itu mencapai minus 71,2 derajat Celcius.
Sebanyak 500 lebih penduduk Oymyakon tinggal di tempat yang paling terpencil di bumi, hanya beberapa ratus kilometer dari lingkaran Kutub Utara.
Dilansir oleh Wired, Oymyakon adalah kota dengan iklim ekstrem, dengan malam hari selama 21 jam saat musim dingin dan siang hari 21 jam saat musim panas.
Kota besar yang paling dekat dari Oymyakon, yaitu Yakutsk, hanya dapat ditempuh dengan jalan darat selama musim dingin. Perjalanan dari Oymyakon ke Yakutsk dengan jalan darat membutuhkan waktu dua hari.
Tanah di kota ini selamanya dilapisi es beku, yang berarti tidak layak ditanami. Penduduk kota ini hanya memakan daging rusa kutub dan kuda, daging ikan mentah yang beku, darah kuda beku, dan makaroni.
Jika ingin mengendarai mobil, mobil itu harus dibiarkan menyala ketika dikeluarkan dari garasi yang dipanaskan karena dikhawatirkan akan mogok dan tidak bisa dinyalakan lagi. Penduduk yang ingin ke kamar mandi pun harus ke kamar mandi umum karena saluran pipa di dalam rumah mereka sering membeku.
Hal ini menjadi masalah ketika seseorang meninggal. Untuk dapat menguburkan jenazah orang itu, penduduk harus menghangatkan tanah dengan api unggun selama beberapa hari.
Sekolah di Oymyakon, yang merupakan satu-satunya sekolah di kota itu, memiliki kebijakan meliburkan aktivitas jika suhu di bawah -52 derajat Celcius. Karena hal-hal itu, Oymyakon juga mendapat julukan Kutub Dingin (Pole of Cold).