Ini 3 Terorisme Fenomenal oleh Pelaku Kakak-Adik  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Jumat, 9 Januari 2015 07:09 WIB

Foto pencarian Cherif Kouachi dan Said Kouachi, tersangka penyerangan kantor media Charlie Hebdo di Paris, dipublikasi kepolisian pada 8 Januari 2015. REUTERS/Paris Prefecture de Police/Handout via Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Serangan terhadap kantor majalah Charlie Hebdo dilakukan oleh kakak beradik. Ini mengingatkan pada sejumlah serangan terorisme yang mengguncang dunia dan dilakukan oleh saudara kandung. Berikut ini tiga peristiwa dan kakak beradik yang jadi pelakunya.

1. Serangan Charlie Hebdo Paris: Said dan Cherif

Kepolisian Prancis telah mengidentifikasi dua penyerang kantor majalah Charlie Hebdo di Paris, Prancis, pada Rabu, 7 Januari 2015. Dikutip dari Daily Mail pada Kamis, 8 Januari 2015, pasukan anti-terorisme Prancis mengidentifikasi mereka bersembunyi di Reims, kota yang ada di timur laut Paris. (Baca: 'Pembalasan Nabi', Penyerang Charlie Hebdo Terekam)

Kedua orang tersebut adalah Said Kouachi, 34 tahun, dan Cherif Kouachi, 32 tahun. Keduanya diketahui bersembunyi bersama Hamyd Mourad, 18 tahun. Pada Rabu malam, pasukan anti-terorisme langsung memburu mereka. (Baca: Solidaritas Artis Hollywood untuk Charlie Hebdo)

NBC News melaporkan pasukan antiteror sudah menangkap dua dari tiga orang tersebut. "Satu tewas," tulis NBC News mengutip pernyataan dari seorang pasukan antiteror Amerika. Namun pernyataan ini belum dikonfirmasi otoritas kepolisian Paris.

2. Bom Boston: Tamerlan dan Dzhokhar

Bersama kakaknya, Tamerlan Tsarnev, Dzhokhar meledakkan bom panci dalam acara Boston Marathon pada 15 April 2013. Lebih dari 260 orang terluka dan 3 orang tewas. Tamerlan turut tewas saat polisi melakukan pengejaran, sedangkan Dzhokhar ditemukan bersembunyi di sebuah perahu dengan keadaan terluka.

Ayah tersangka bom Boston, Anzor Tsarnaev, menangis ketika mendengar anak keduanya, Dzhokhar Tsarnaev, merupakan tersangka peledakan bom Boston. Dengan bahasa Rusia, Anzor bicara kepada ABC News yang berisi pesan kepada anaknya. Anzor bicara kepada ABC dari kediamannya di Makhachkala, Dagestan, Rusia. Ia menelepon anaknya ketika bom meledak dalam acara lomba maraton di Boston, 15 April lalu. "Saya mengkhawatirkan mereka," kata Anzor. Lalu, anak-anaknya bilang, 'Semuanya baik-baik saja'."

3. Bom Bali: Amrozi dan Ali Ghufron

Amrozi dan Ali Ghufron alias Mukhlas dihukum mati karena terbukti meledakkan bom di Bali pada 12 Oktober 2002. Mereka kakak beradik dari Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Bom Bali menewaskan 202 orang dan melukai 209 orang dari banyak kewarganegaraan.

TEMPO.CO | SUNUDYANTORO

Baca berita lainnya:
Menteri Jonan: Kenapa Saya Harus Tunduk pada Singapura?

10 Kartun Charlie Hebdo yang Kontroversial

Jonan: Dirjen Perhubungan Udara Bubarkan Saja

PKL Beri Amplop Lurah Susan, Apa Reaksinya?

Penyerang 'Pembalasan Nabi' Charlie Hebdo Tewas

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

9 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

28 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

29 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

37 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

38 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

40 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

40 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

40 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

41 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

41 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya