ISIS Rekrut Remaja 14 Tahun untuk Bom Bunuh Diri

Reporter

Editor

Suseno TNR

Minggu, 28 Desember 2014 11:05 WIB

Pasukan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyalib seorang pria yang diduga telah menjadi mata-mata Assad. Tindakan ini dilakukan oleh pasukan ISIS dengan penafsiran mereka tentang hukum syariah. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) merekrut remaja 14 tahun untuk melakukan bom bunuh diri. Remaja itu ditugaskan meledakkan masjid Syiah di Bayaa, Distrik Al-Rashid, Bagdad barat, Irak.

Usaid Barho, nama remaja itu, direkrut ISIS di Manbij, Suriah. Dia diberi pilihan untuk menjadi pejuang atau melakukan bom bunuh diri. Usaid memilih opsi terakhir. Dia kemudian dipasangi rompi bom sebelum melakukan perjalanan ke sebuah masjid Syiah. (Baca: Pejihad ISIS Berasal dari Berbagai Negara)

Usaid memilih membangkang dari tugas itu. Alih-alih membunuh dirinya sendiri dan orang lain, dia menyerahkan diri ke petugas yang berdiri di dekatnya. Dia memberi tahu penjaga tersebut bahwa dirinya tak ingin meledakkan diri. Ada rekaman video yang menunjukkan ketegangan saat seorang perwira dengan hati-hati melepaskan peralatan itu.

The New York Times edisi 27 Desember 2014 menuliskan, remaja yang bercita-cita menjadi dokter itu direkrur ISIS di kampung halamannya di Manbij. Dia bergabung karena percaya Islam, tapi perasaannya menjadi kecewa saat diberi tahu bahwa jika dia tak melawan, Syiah akan memperkosa ibunya. "Mereka menanam gagasan bahwa Syiah adalah kafir, dan kami harus membunuh mereka," ujarnya.

Surat kabar itu memberitakan, Usaid dibawa ke sebuah kamp pelatihan. Di sana, dia diberi pilihan untuk menjadi pejuang atau melakukan bom bunuh diri. Dia memilih yang terakhir karena berharap bisa menyerahkan diri. "Jika saya memilih menjadi pejuang dan mencoba menyerahkan diri kepada pasukan keamanan, mereka mungkin membunuhku, dengan senjata di tangan saya," tuturnya.

Awal bulan ini, para ahli menyatakan ISIS merekrut anak-anak dan mendorong mereka menjadi pejuang. Jika membunuh, gambar mereka beredar secara online dan akan dipuji sebagai martir. Tentara ISIS sering mengunggah gambar anak-anak ini. Beberapa dari mereka berusia 5-6 tahun. Mereka berpose bersama senjata dan mayat. (Baca juga: Kapolda: Sulit Deteksi WNI Ingin Gabung ISIS)

Juru bicara Institut Penelitian Media Timur Tengah (MEMRI) mengatakan, "Anak-anak merupakan pusat ISIS. Mereka menjadi generasi masa depan untuk membela kekhalifahan."

NUR ALFIYAH | DAILY MAIL

Berita lain:
Faisal Basri Sebut Harga Premium di 'Ruang Gelap'
Diprotes, Faisal Basri: Kita Bukan di Surga
Pesawat AirAsia Hilang Kontak













Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

5 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

25 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

25 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

34 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

35 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

37 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

37 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

37 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

37 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

38 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya