Bisakah Kongres AS Gagalkan Obama Rangkul Kuba?

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 18 Desember 2014 21:38 WIB

Raul Castro. AP/Javier Galeano

TEMPO.CO, Washington -Langkah Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang memulihkan hubungan diplomatik dengan Kuba bakal berdampak besar dalam hubungan kedua negara. Pemerintah bakal meluaskan kategori warga Amerika yang bisa bepergian ke negeri kepulauan itu dan meningkatkan jumlah uang yang mereka dapat kirimkan.


Dia meminta Departemen Luar Negeri meninjau ulang ketetapan Kuba sebagai sebuah negara sponsor teror dan akan membuka kembali keduataan Amerika di sana dan lalu menunjuk seorang duta besar.


Obama juga menyebutkan Amerika akan “mendesakkan” kebebasan bagi rakyat Kuba. Dalam wawancara dengan ABC News, Kamis 18 Desember 2014, Obama mengatakan kepada Presiden Kuba Raul Castro lewat telepon pada Rabu 17 Desember, bahwa Amerika akan terus mempromosikan demokrasi dan HAM.


Tapi restorasi hubungan diplomatik sepenuhnya, termasuk pembukaan perjalanan dan perdagangan ke Kuba berlawanan dengan Kongres. Dan jika sinyal kemarahan bipartisan terhadap Obama pada Rabu, 17 Desember menjadi kenyataan, para anggota Kongres bakal berbuat apapun dengan kekuasaannya untuk membatasi aspirasi Obama.


Profesor William LeoGrande dari American University, pakar kebijakan luar negeri Amerika Serikat terhadap Amerika Latin, mencatat tiga area dimana Kongres bisa mencegah presiden dari menerapkan pemulihan hubungan sepenuhnya.


Advertising
Advertising

Ketiganya adalah Reformasi Sanksi-sanksi Perdagangan 2000, dan Undang-undang Perluasan Ekspor yang bakal memungkinkan perjalanan turis ke Kuba. Juga Undang-undang Helms Burton 1996 yang memberlakukan embargo hukum terhadap Kuba.


“Melihat sinyal reaksi negatif anggota dari Partai Republik atas pengumuman hari ini, tidak mungkin bahwa Kongres akan melakukan upaya menyokong presiden. Lebih mungkin kubu konservatif akan mencoba mengeblok keputusan dia sebagaimana mereka telah mengancam berbuat sama dalam reformasi imigrasi beberapa pekan lalu. Tapi presiden memiliki hak eksekutif dalam kebijakan luar negeri,” tutur LeoGrande kepada CBS News.


Atau, seperti dikatakan Senator Marco Rubio, Republiken Florida, yang lebih keras bersikap dengan menegaskan, “Kongres tak bakal mengendurkan embargo (ke Kuba).”


CBS NEWS | ABC NEWS | DWI ARJANTO

Terpopuler

Tertinggal Pesawat, Dhani: Pilot Garuda Kampret
JK Ketua Umum PMI, Titiek: Saya Tetap Menang
JK Walk Out, Titiek: Ngambek atau Mau Bobok?

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya