Tak Ada WNI Jadi Korban Taliban  

Reporter

Rabu, 17 Desember 2014 16:18 WIB

Siraj-ul-Haq, pemuka agama dari kelompok Jammat-e-Islami, sedang memimpin upacara pemakaman untuk korban penembakan massal oleh taliban kemarin, di Peshawar, Pakistan, Rabu 17 Desember 2014. AP Photo/Mohammad Sajjad.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi memastikan tak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam serangan tentara Taliban terhadap sekolah milik Angkatan Darat Pakistan di Peshawar, Pakistan. “Saya sudah tanya ada atau tidak, tapi tidak ada (korban WNI),” kata Retno di kantornya, Selasa, 17 Desember 2014. (Baca: Sekolah Pakistan Diserbu, Malala Berduka)

Menurut Retno, informasi tentang status WNI itu dia peroleh setelah berkoordinasi dengan Duta Besar Indonesia di Pakistan. Dia mengaku terus berkomunikasi hingga tengah malam untuk memantau setiap perkembangan di Peshawar. (Baca: Pura-pura Mati, Bocah Korban Taliban Selamat)

Retno mengatakan pemerintah Indonesia mengutuk serangan yang diarahkan ke sekolah itu. "Tindakan tidak berperikemanusiaan tersebut tak dapat dibenarkan dengan alasan apa pun," ujar Retno. (Baca juga: Bantai 122 Pelajar, Ini Alasan Milisi Taliban)

Pemerintah, kata Retno, menyampaikan belasungkawa dan rasa prihatin terhadap keluarga korban serangan. Kementerian Luar Negeri juga menyampaikan simpatinya kepada pemerintah Pakistan. Serangan kelompok bersenjata yang terjadi Selasa pagi, 16 Desember 2014, itu merenggut nyawa lebih dari seratus orang yang mayoritas masih belia, sementara seratus orang lebih dilaporkan mengalami luka-luka.

MITRA TARIGAN




Baca berita lainnya:
Ahok Umrahkan Marbot, Ini Reaksi FPI
Beda Gaya Jokowi dan SBY di Sebatik

Ahok: Kalau Tak Dilarang, Saya Bisa Hafal Al-Quran

Jokowi Panjat Menara Intai Perbatasan di Sebatik

Menteri Anies ke Nuh: Don't Take It Personally

Berita terkait

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

8 Agustus 2015

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.

Baca Selengkapnya

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

9 Mei 2015

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.

Baca Selengkapnya

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

8 Mei 2015

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.

Baca Selengkapnya

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

8 Mei 2015

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.

Baca Selengkapnya

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

8 Mei 2015

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.

Baca Selengkapnya

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

8 Mei 2015

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.

Baca Selengkapnya

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

7 Mei 2015

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.

Baca Selengkapnya

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

7 Mei 2015

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.

Baca Selengkapnya