Penyaderaan terjadi di Lindt Cafe, Martin Place, Sydney, Australia 15 Desember 2014. SHM.com.au
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah kepala negara menyampaikan keprihatinan atas penyanderaan yang dilakukan teroris di Lindt Chocolat Cafe, Sydney, Australia.
Melalui akun Twitter-nya, Perdana Menteri Inggris David Cameron mengungkapkan keprihatinannya. "Saya telah mendapat penjelasan ihwal penyanderaan di Sydney. Saya amat prihatin dengan peristiwa ini," kata Cameron. (Baca: 8 Alasan Teror Sydney Dikaitkan dengan ISIS)
Dukungan terhadap para sandera disampaikan pula oleh Perdana Menteri Kanada Stephen Harper. Melalui Twitter, Harper mengatakan dirinya mendoakan keselamatan para sandera.
Adapun Perdana Menteri India Narenda Modi yang baru saja kembali dari Sydney mengutuk keras penyanderaan tersebut. "Ini sangat tidak manusiawi. Saya berdoa untuk keselamatan semua orang," katanya melalui Twitter. (Baca: Teror Sydney, PM Abbott Yakinkan Warga Australia)
Perdana Menteri Selandia Baru John Key juga bercuit di akun Twitter-nya. Dia menyatakan telah mengontak Perdana Menteri Australia Tony Abbott bahwa kasus ini menyita perhatian rakyat Selandia Baru. "Kami ingin Abbot tahu bahwa hati dan pikiran kami bersama rakyat Australia," katanya.
Peter O'Neill, Perdana Menteri Papua Nugini, menyatakan berdoa untuk keselamatan para sandera dan keluarga mereka. "Kejadian ini membuat kami sebagai tetangga terdekat Australia amat terpukul," katanya.
Pagi tadi, puluhan orang disandera di Lindt Chocolat Cafe di Sydney, Australia. Sandera dipaksa mengibarkan bendera hitam dengan huruf-huruf berwarna putih di bagian tengahnya.