Analisis Bendera 'ISIS' dalam Teror di Australia  

Reporter

Senin, 15 Desember 2014 09:22 WIB

Bendera hitam bertuliskan arab dipegang sejumlah sandera di balik jendela kafe Lindt, Sydney, Australia, 15 Desember 2014. REUTERS/Reuters TV via Seven Network/Courtesy Seven Network

TEMPO.CO, Sydney - Bendera yang digunakan sejumlah pria bersenjata dalam teror di Lindt Chocolat Cafe dilaporkan bukanlah bendera jaringan teroris internasional, Negara Islam (sebelumnya dikenal dengan nama Negara Islam Irak dan Suriah/ISIS). Bendera itu merupakan lambang Islam yang telah dikooptasi oleh kelompok jihad tersebut. (Baca: Teror di Sydney, Sandera Histeris dan Menangis)

Pakar terorisme dari Monash University, Greg Barton, mengatakan saat ini tidak mudah bagi suatu kelompok untuk mendapatkan bendera Negara Islam. "Orang-orang akan mencoba menghubungkan dengan apa yang mereka punya," ujar Greg seperti dikutip The Sydney Morning Herald, Senin, 15 Desember 2014.

Menurut Greg, bendera yang digunakan hanyalah bendera syahadat yang merupakan ekspresi umum umat Islam. Namun belakangan ungkapan itu sering dikooptasi oleh berbagai kelompok jihad. (Baca juga: Pria Bersenjata Sandera Pengunjung Kafe di Sydney)

Biasanya, kata Greg, bendera syahadat diproduksi secara massal. Produksi itu telah melewati sejumlah prosedur resmi untuk memastikan tata bahasa yang biasa digunakan dalam bahasa Arab klasik. "Tapi bendera yang dipakai teroris sangat detail dan tidak diproduksi massal," ujar Greg.

Teror di Cafe Lindt terjadi pagi tadi sekitar pukul 09.45 waktu setempat. Teroris telah menyandera sekitar 20 pramusaji dan konsumen. Beberapa sandera terlihat menangis dan dipaksa menghadap ke jendela sambil mengibarkan bendera hitam dengan huruf-huruf berwarna putih di bagian tengahnya.

SYDNEY MORNING HERALD | IRA GUSLINA

Terpopuler:
Pengurangan Emisi di Indonesia Jadi Kiblat Dunia
Putri CEO Korean Air Paksa Pramugara Berlutut
Konferensi Perubahan Iklim Sorot Korupsi Indonesia
Deforestasi Menyumbang Emisi Gas Karbon Terbesar
Buat Film Porno di Gereja, Mengaku 'Malaikat'

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

8 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

28 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

28 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

37 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

38 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

40 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

40 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

40 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

40 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

41 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya