Pemilu di Iran Diikuti 46,7 juta Pemilih

Reporter

Editor

Jumat, 17 Juni 2005 15:11 WIB

TEMPO Interaktif, Qum: Sistem pemilu di Iran memang sedikit berbeda dengan negara lain. Diantaranya tidak adanya partai politik yang resmi diakui pemerintah yang berfungsi menyeleksi kandidat calon presiden atau parlemen sebagaimana yang terdapat di negara-negara lain. Meskipun orang bebas mencalonkan diri menjadi presiden, anggota parlemen dan anggota majelis khubreghon harus lolos seleksi dewan garda (syuroe negahbon) yang beranggotakan 12 orang yaang dipilih oleh pemerintah dan Rahbar. Secara umum syarat-syarat seorang kandidat adalah mempunyai kemampuan manajemen, tidak pernah terlibat korupsi, tidak cacat moral dan setia terhadap Republik Islam Iran. Dari data Kementrian Dalam Negeri Iran yang membawahi setote intikhobot milli Iran (semacam KPU di Indonesia), warga negara Iran yang berhak untuk mengikuti pemilu kali ini berjumlah 46, 786,418 juta orang. Dibandingkan pemilu sebelumnya lonjakan jumlah pemilih ini cukup signifikan. Karena batas usia untuk memilih adalah 15 tahun dibandingkan sebelumnya 16 tahun. Dalam susana hari tenang kemarin, menurut koresponden Tempo di kota suci Qum, Iran, tayangan-tayangan televisi Iran banyak menampilkan acara-acara yang menjadi bagian kampanye pemerintah untuk mensukseskan pemilu yang sering diselingi dengan seruan Rahbar, Presiden Khatami dan fatwa-fatwa ulama untuk mensukseskan pemilu sebagai kewajiban Syar?i. "Kedatangan rakyat dalam kotak-kotak pemilu adalah bentuk perlawanan terhadap musuh-musuh Islam,"kata Khatami. Mujtahid Hashem

Berita terkait

Iran Klaim Bomnya Lebih Berbahaya daripada Ibu Semua Bom Amerika

15 Oktober 2017

Iran Klaim Bomnya Lebih Berbahaya daripada Ibu Semua Bom Amerika

Iran megklaim memiliki Ayah Semua Bom yang lebih besar dan lebih berbahaya dibanding dengan bom milik Amerika, Ibu Semua Bom.

Baca Selengkapnya

Eks Presiden Iran, Khatami Dilarang Tampil di Depan Publik

10 Oktober 2017

Eks Presiden Iran, Khatami Dilarang Tampil di Depan Publik

Iran Human Rights melaporkan aparat Iran yang melarang mantan Presiden Muhammad Khatami tampil di depan publik selama tiga bulan .

Baca Selengkapnya

Tolak Berjilbab, Juara Catur Iran Pindah ke Tim Amerika

4 Oktober 2017

Tolak Berjilbab, Juara Catur Iran Pindah ke Tim Amerika

Juara catur Iran, Dorsa Derakhshani bergabung dengan Federasi Catur Amerika Serikat karena menolak mengenalkan jilbab.

Baca Selengkapnya

Iran Pro-Milisi Houthi Minta Saudi Berhenti Dukung Teroris Yaman

30 Agustus 2017

Iran Pro-Milisi Houthi Minta Saudi Berhenti Dukung Teroris Yaman

Iran, pendukung milisi Syiah, Houthi, menuding Arab Saudi mendukung kelompok teroris dalam perang di Yaman.

Baca Selengkapnya

Apple Hapus Aplikasi Mobile Iran dari App Store

27 Agustus 2017

Apple Hapus Aplikasi Mobile Iran dari App Store

Menteri Telekomunikasi Mohammad Javad Azari Jahromi mengatakan bahwa Apple harus menghormati konsumen Iran.

Baca Selengkapnya

Parlemen Iran Setuju Tambah Anggaran Program Nuklir

16 Agustus 2017

Parlemen Iran Setuju Tambah Anggaran Program Nuklir

Parlemen Iran menyetujui penambahan anggaran negara usulan pemerintah untuk meningkatkan program rudal nuklir.

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap 64 Pemuda yang Berpesta Setengah Telanjang

10 Agustus 2017

Iran Tangkap 64 Pemuda yang Berpesta Setengah Telanjang

Aparat Iran menangkap peserta pesta setelah mereka mengunggah video acara tersebut ke sosial media

Baca Selengkapnya

Ajarkan Tari Zumba, Enam Remaja Ditangkap Aparat Iran

10 Agustus 2017

Ajarkan Tari Zumba, Enam Remaja Ditangkap Aparat Iran

Perempuan Iran dilarang menari di hadapan pria yang bukan keluarganya

Baca Selengkapnya

Dituduh Dalangi Teror, 15 Diplomat Iran Diusir dari Kuwait

21 Juli 2017

Dituduh Dalangi Teror, 15 Diplomat Iran Diusir dari Kuwait

Pemerintah Kuwait secara resmi telah menutup misi diplomatik Iran untuk urusan budaya serta mengusir 15 diplomat dari negara itu.

Baca Selengkapnya

Dituduh Korupsi, Adik Presiden Iran Hassan Rouhani Ditahan

17 Juli 2017

Dituduh Korupsi, Adik Presiden Iran Hassan Rouhani Ditahan

Hossein Fereydoun, adik Presiden Iran Hassan Rouhani, ditahan atas tuduhan korupsi.

Baca Selengkapnya