Insiden Kapal Oryong, Ditemukan Lagi 11 Jenazah

Reporter

Editor

Suseno TNR

Rabu, 3 Desember 2014 20:42 WIB

Kapal penangkap ikan Oryong 501 dioperasikan oleh Sajo Industries, dikabarkan tenggelam di Laut Bering, lepas pantai wilayah Chukotka timur jauh Rusia, 1 Desember 2014. Satu orang tewas dan nasib lebih dari 50 lainnya tidak diketahui. REUTERS/Sajo Industri /Yonhap

TEMPO.CO, SEOUL - Tim SAR menemukan lagi 11 jenazah di lokasi kecelakaan kapal ikan Korea Selatan, Oryong 501, di Laut Bering, Rusia. Penemuan tersebut menambah jumlah korban tewas menjadi 12 orang dan 41 masih hilang. (Baca: Dokumen WNI Kecelakaan Kapal Oryong Legal)

Kapal Oryong 501 yang berbobot 1.753 ton dan membawa 60 awak, tenggelam di Laut Bering sebelah barat, Senin, 1 Desember 2014. Satu pengawas Rusia, tiga warga Filipina, dan tiga warga Indonesia berhasil diselamatkan. Seorang pelaut Korea Selatan meninggal dunia tak lama setelah diselamatkan. (Baca: Ini Daftar WNI di Kapal Oryong yang Tenggelam)

Jenazah yang ditemukan hari ini, Rabu, 3 Desember 2014, diduga tiga orang berasal dari Korea Selatan, tujuh warga Indonesia, dan satu warga Filipina. "Kami sedang berusaha memverifikasi identitasnya," kata pejabat dari perusahaan Korea Selatan.

Sementara itu Tim Perlindungan KBRI Moskow sudah tiba di Petropavlov, Kamchatka, Rusia, dan langsung berkoordinasi dengan tim SAR di sana. "Sepuluh ABK WNI sudah ditemukan, kondisinya besok akan kami kabarkan. Saat ini kami sedang menghubungi keluarga," kata Lalu Muhammad Iqbal, Wakil Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia, Kementerian Luar Negeri, kepada Tempo.

Seoul meminta pemerintah Rusia mempercepat operasi pencarian dan penyelamatan. Total lima kapal dilibatkan dalam operasi SAR. Sedangkan tim penjaga pantai Amerika Serikat mengerahkan pesawat dan kapal penyelamat Munro yang dijadwalkan akan tiba di lokasi secepatnya.

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan telah mengirim dua diplomat ke Rusia untuk mendukung upaya penyelamatan. Dua pejabat konsulat Seoul di Vladivostok juga ikut bergabung.

Kapal Oryong 501 dibuat di Spanyol pada 1978 namun baru diakuisisi oleh perusahan perikanan Korea Selatan, Sajo Industries, pada 2010. Kapal itu tenggelam akibat cuaca buruk meskipun awak berusaha mengendalikan kapal dengan menggunakan pompa.

YONHAP | NATALIA SANTI

Berita Terpopuler:
Gubernur FPI Fahrurrozi Menunggak Iuran Warga
KPK Iming-imingi Suryadharma Ali Diskon Hukuman
Fuad Amin: Dugaan Ijazah Palsu sampai Suap Migas




Berita terkait

Amerika Akan Pensiunkan 19 Kapal Perang, Ada yang Baru Dipakai 7 Tahun

27 hari lalu

Amerika Akan Pensiunkan 19 Kapal Perang, Ada yang Baru Dipakai 7 Tahun

Terungkap dari anggara belanja pertahanan, berikut daftar 19 kapal perang Amerika yang akan dipensiunkan tahun depan beserta alasannya.

Baca Selengkapnya

Filipina Modernisasi Militer Tahap Ketiga

2 Februari 2024

Filipina Modernisasi Militer Tahap Ketiga

Fase ketiga modernisasi militer ini meliputi pembelian kapal selam pertama agar bisa mempertahankan kedaulatan maritim Filipina

Baca Selengkapnya

Debat Capres 2024: Ganjar dan Anies Baswedan Tanya Soal Alutsista yang Pernah Dibeli Prabowo

8 Januari 2024

Debat Capres 2024: Ganjar dan Anies Baswedan Tanya Soal Alutsista yang Pernah Dibeli Prabowo

Saat debat capres Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan persoalkan pembelian alutsista bekas oleh Prabowo. Berikut daftar alutsista yang dibeli Kemenhan.

Baca Selengkapnya

Debat Capres 2024: Ganjar Sentil Prabowo Soal Batalnya Proyek Kapal Selam Kerja Sama PT PAL dan Korea Selatan

8 Januari 2024

Debat Capres 2024: Ganjar Sentil Prabowo Soal Batalnya Proyek Kapal Selam Kerja Sama PT PAL dan Korea Selatan

Ganjar Pranowo saat debat capres ketiga mempertanyakan soal proyek kapal selam kerja sama PT PAL dan Korsel yang dibatalkan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Ganjar Singgung Prabowo Batalkan Kerja Sama Pembuatan Kapal Selam dengan Korsel

7 Januari 2024

Ganjar Singgung Prabowo Batalkan Kerja Sama Pembuatan Kapal Selam dengan Korsel

Di sesi debat pilpres 2024 ketiga, Ganjar Pranowo sempat menyinggung Prabowo Subianto soal pembatalan kerja sama pembuatan kapal selam.

Baca Selengkapnya

Putin Luncurkan Lagi Kapal Selam Nuklir Rusia yang Baru

12 Desember 2023

Putin Luncurkan Lagi Kapal Selam Nuklir Rusia yang Baru

Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan kapal selam nuklir yang baru.

Baca Selengkapnya

Qatar Hukum Mati 8 Mantan Personel AL India, Dituding Mata-mata untuk Israel

27 Oktober 2023

Qatar Hukum Mati 8 Mantan Personel AL India, Dituding Mata-mata untuk Israel

Pengadilan Qatar mengumumkan hukuman mati bagi delapan warga India, yang diduga menjadi mata-mata Israel

Baca Selengkapnya

Cina Kembangkan Kapal Selam Bersenjata Nuklir Siluman

9 Oktober 2023

Cina Kembangkan Kapal Selam Bersenjata Nuklir Siluman

Cina memulai produksi kapal selam bersenjata nuklir generasi baru dengan kemampuan siluman, sehingga membuat persaingan semakin intensif.

Baca Selengkapnya

Taiwan Selidiki Pembocoran Rahasia Kapal Selam ke Cina

2 Oktober 2023

Taiwan Selidiki Pembocoran Rahasia Kapal Selam ke Cina

Kejaksaan Taiwan sedang menyelidiki tuduhan ada pihak yang membocorkan program kapal selam negeri itu ke Cina.

Baca Selengkapnya

Taiwan Luncurkan Kapal Selam Pertama Buatan Dalam Negeri, Hadapi Tekanan CIna

28 September 2023

Taiwan Luncurkan Kapal Selam Pertama Buatan Dalam Negeri, Hadapi Tekanan CIna

Taiwan meluncurkan kapal selam pertama hasil pengembangan dalam negeri sebagai langkah besar untuk menghadapi tekanan Cina.

Baca Selengkapnya