Konferensi Peru Jadi Penentu Isu Perubahan Iklim  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Selasa, 2 Desember 2014 22:22 WIB

Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2014 atau Conference of The Parties United Nations Framework Convention on Climate Change ke-20 di Lima, Peru. (TEMPO/Shinta Maharani)

TEMPO.CO, Lima - Menteri Lingkungan Peru Manuel Pulgar-Vidal secara resmi membuka Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa atau Conference of The Parties United Nations Framework Convention on Climate Change ke-20 dan Kyoto Protocol (CMP) ke-10 di Pentagonito, San Borja, Lima Peru, Senin pagi, 1 Desember 2014 waktu Lima, Peru atau Selasa, 2 Desember 2014 waktu Jakarta.

Manuel Pulgar-Vidal, presiden konferensi menyatakan, konferensi di Lima sangat krusial untuk mencapai kesepakatan tentang perubahan iklim antarnegara pada 2015. Semua pihak yang hadir, kata dia, akan mengikuti semua proses konferensi hingga selesai. "Transparansi dan keterbukaan semua pihak penting untuk membangun kejujuran dan kepercayaan diri," katanya. (PBB Menilai REDD+ Academy di Indonesia Sukses)

Dia menyatakan, Peru bertanggung jawab penuh untuk memfasilitasi negosiasi global yang kompleks demi dunia yang lebih baik. Konferensi ini akan fokus pada tujuan yang realistis berdasarkan pengetahuan. "Kami punya ambisi bekerja sama untuk perubahan dunia melalui ukuran yang jelas," katanya.

Selain Menteri Lingkungan Peru, Sekretaris Eksekutif UNFCCC Christiana Figueres juga membuka serangkaian konferensi itu. Christiana mengatakan tahun ini merupakan tahun yang penuh ambisi untuk iklim dunia. ( Jurnalis AJI Bakal Liput Konferensi Iklim di Peru)

PBB memberikan kehormatan kepada Pemerintah Peru, sebagai tuan rumah penyelenggaraan konferensi. PBB mendukung Pemerintah Peru menjadi pemimpin konferensi. Konferensi ini akan menghasilkan draf kesepakatan universal yang jelas, membagi kontribusi nasional untuk membangun emisi rendah karbon di masa depan. "Tanpa menunda-nunda lagi, pendanaan iklim hijau dan bagaimana menggerakkan semua aktor untuk berkoalisi sangat penting," katanya.

Konferensi Perubahan Iklim di Lima akan berlangsung hingga 12 Desember 2014 untuk membahas komitmen negara mengurangi emisi gas rumah kaca. Forum dunia ini juga mengangkat komitmen banyak negara untuk melakukan aksi perubahan iklim global sebelum benar-benar efektif pada 2020. Komitmen mereka menjadi kesepakatan multilateral baru yang akan diadopsi pada COP-21 di Paris, Perancis pada 2015.

Selama pembukaan berlangsung, jurnalis dari banyak negara yang hadir tak bisa masuk di ruangan Plenary, Lima. Agendanya adalah pemilihan presiden atau pemimpin konferensi dan negosiasi delegasi setiap negara. Jurnalis hanya bisa melihat konferensi pada layar yang disediakan panitia penyelenggara dari Peru.

SHINTA MAHARANI (LIMA, PERU)

Baca berita lainnya:
Risiko jika Jokowi Tenggelamkan Kapal Ilegal
Muhammad, Nama Bayi Lelaki Terpopuler di Inggris
Hari Ini, Gubernur FPI Batal Blusukan
Cara Sah Lawan 'Kejahatan' Munas Golkar di Bali










Berita terkait

Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

29 hari lalu

Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

Komnas HAM apresiasi kesimpulan dan rekomendasi Komite HAM PBB. Meminta pemerintah implementasi kebijakan dan pelaksanaan di pusat serta daerah

Baca Selengkapnya

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

44 hari lalu

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

TPN Ganjar-Mahfud menilai sosoran PBB soal cawe-cawe Jokowi, telah membuat citra bekas Wali Kota Solo itu menjadi buruk di mata dunia.

Baca Selengkapnya

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

13 Februari 2024

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

Hiu bambu dan tiga satwa liar yang hidup di Indonesia masuk dalam laporan PBB. Ribuan spesies yang bermigrasi dalam situasi mengkhawatirkan.

Baca Selengkapnya

Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

9 Februari 2024

Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengajak negara pesisir Samudera Hindia untuk menggenjot sistem mitigasi tsunami, mencakup kesiagaan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Mengapa Jokowi Tak Pernah Hadir Langsung Di Sidang Umum PBB?

21 September 2023

Mengapa Jokowi Tak Pernah Hadir Langsung Di Sidang Umum PBB?

Presiden Jokowi berulangkali tidak hadir secara langsung dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya

Di PBB, Prakerja Jadi Contoh Kolaborasi Siapkan Tenaga Kerja Tangguh

20 September 2023

Di PBB, Prakerja Jadi Contoh Kolaborasi Siapkan Tenaga Kerja Tangguh

Pembelajaran sepanjang hayat dan meningkatkan keterampilan menjadi kunci mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDG.

Baca Selengkapnya

Dua Pelajar Putri NU Wakili Indonesia di ECOSOC Youth Forum PBB

26 April 2023

Dua Pelajar Putri NU Wakili Indonesia di ECOSOC Youth Forum PBB

Dua kader Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) mewakili Indonesia di forum diskusi internasional ECOSOC Youth Forum PBBB

Baca Selengkapnya

Taliban Larang Staf Perempuan Bekerja di Kantor PBB

5 April 2023

Taliban Larang Staf Perempuan Bekerja di Kantor PBB

Larangan Taliban mendorong PBB meminta semua staf - pria dan wanita - untuk tidak masuk kerja selama 48 jam.

Baca Selengkapnya

UGM Tembus 10 Besar Dunia Versi THE University Impact Rankings 2022

29 April 2022

UGM Tembus 10 Besar Dunia Versi THE University Impact Rankings 2022

Pada tahun ini Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menembus posisi 10 besar dunia untuk SDG 1, yaitu No Poverty atau Tanpa Kemiskinan.

Baca Selengkapnya

Siswa MAN 2 Mataram Wakili Indonesia di Simulasi Sidang PBB

2 Maret 2022

Siswa MAN 2 Mataram Wakili Indonesia di Simulasi Sidang PBB

Muhammad Andrianudin, siswa kelas 12 Program Keagamaan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Mataram menjadi wakil Indonesia di simulasi sidang PBB atau MUN.

Baca Selengkapnya