Pemilu Pertama, Partai Sekuler Tunisia Unggul  

Reporter

Editor

Rosalina ocha

Senin, 24 November 2014 16:52 WIB

Putri hakim dan calon presiden Kalthoum Kannou, Sarra (kanan) dan Mariam, tunjukkan setelah berikan hak suara di tempat pemungutan suara di Tunis, Tunisia, 23 November 2014. Tunisia gelar pemilu langsung pertama mereka sejak 2011 revolusi yang mengakhiri rezim Zine el-Abidine Ben Ali. REUTERS/Zoubeir Souissi

TEMPO.CO, Tunis - Warga Tunisia telah memberikan suara dalam pemilihan presiden secara langsung untuk pertama kalinya pada Ahad waktu setempat, 23 November 2014. Pemilihan umum tersebut merupakan langkah terakhir negara di bagian utara Benua Afrika itu melewati transisi menjadi negara demokrasi sepenuhnya, sejak revolusi 2011 yang mengakhiri kekuasaan Zine el-Abidine Ben Ali. (Baca: Tunisia Gelar Pilpres Pasca Arab Spring)

Seperti dilaporkan NBC News, Senin, 24 November 2014, hasil resmi belum diumumkan. Namun, tak lama setelah pemungutan suara ditutup, pemimpin Partai Nidaa Tounes yang beraliran sekuler, Beji Caid Essebsi, mengklaim unggul 10 persen.

Lebih dari 25 kandidat bertarung, tapi Beji Caid Essebsi dan pesaingnya, Moncef Marzouki--presiden sementara Tunisia, dianggap sebagai kandidat yang diunggulkan. Meskipun begitu, para analis berpendapat bahwa salah satu calon itu harus unggul jauh untuk menghindari putaran kedua pada Desember mendatang.

Setelah lebih dari tiga tahun penggulingan sistem satu partai yang diterapkan Zainal Abidin, Tunisia kini menjadi model transisi demokrasi bagi Timur Tengah dengan pembentukan konstitusi baru.

Pemilu presiden pada Minggu ini merupakan rangkaian dari pemilihan umum pada Oktober. Ketika itu, partai sekuler, Nidaa Tounis, memenangi kursi mayoritas parlemen dengan mengalahkan Partai Ennahda. (Baca juga: Indonesia Pindahkan Fungsi KBRI Tripoli ke Tunisia)

"Ini adalah hari bersejarah bagi Tunisia. Kini kami adalah satu-satunya negara Arab yang tidak mengetahui siapa presiden terpilih sampai penghitungan suara selesai," kata Mouna Jaballi, seorang warga yang memilih di Distrik Soukra, Tunis.

Tunisia adalah negara pertama yang mengalami revolusi Arab (Arab Spring) pada 2011. Revolusi ini kemudian menjalar ke beberapa negara Arab lainnya, seperti Libya, Mesir, Yaman, dan Suriah.

NBC NEWS | ROSALINA


Berita Terpopuler:

Salip Paus, Jokowi Masuk 10 Besar Voting TIME
Pengamat: Jokowi seperti Sinterklas
Jokowi atau Prabowo Presiden, BBM Tetap Naik
Pimpinan DPR Ini Tak Mau Teken Interpelasi Jokowi










Berita terkait

Pelaku Penyerangan Gereja di Prancis Berasal dari Tunisia

30 Oktober 2020

Pelaku Penyerangan Gereja di Prancis Berasal dari Tunisia

Pelaku penyerangan gereja di Prancis, Brahim Aouissaoui, tiba di Eropa pada 14 September tahun ini dan sedang diselidiki pihak Tunisia.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Tunisia Mengundurkan Diri

16 Juli 2020

Perdana Menteri Tunisia Mengundurkan Diri

Perdana Menteri Tunisia memutuskan mengundurkan diri di tengah pandemik virus corona yang memperburuk krisis ekonomi.

Baca Selengkapnya

Masalah Pariwisata Tunisia: Usai Dibuka, Turis Tak Kunjung Tiba

28 Juni 2020

Masalah Pariwisata Tunisia: Usai Dibuka, Turis Tak Kunjung Tiba

Meskipun perbatasan laut dan udara dibuka untuk turis Uni Eropa, para wisatawan mancanegara dari Eropa tak kunjung tiba di Tunisia.

Baca Selengkapnya

Tunisia Membuka Diri untuk Turis Eropa Mulai 27 Juni

14 Juni 2020

Tunisia Membuka Diri untuk Turis Eropa Mulai 27 Juni

Tunisia menyatakan siap menyambut wisatawan asing dari Eropa dan Aljazair. Namun bergantung kebijakan Uni Eropa kapan membuka perbatasan.

Baca Selengkapnya

Tunisia, Roma Baru dari Afrika Utara

25 Mei 2020

Tunisia, Roma Baru dari Afrika Utara

Usai Arab Spring, Tunisia menjelma menjadi negeri yang bebas berekspresi. Terutama di bidang seni dan budaya yang mendorong pariwisata mereka.

Baca Selengkapnya

Lockdown COVID-19, Presiden Tunisia Minta Tentara Tertibkan Warga

24 Maret 2020

Lockdown COVID-19, Presiden Tunisia Minta Tentara Tertibkan Warga

Presiden Tunisia meminta tentara ikut turun ke jalan mendesak warga agar patuhi aturan lockdown demi mencegah penyebaran virus corona.

Baca Selengkapnya

Bom Bunuh Diri Serang Kedutaan Besar AS di Tunisia

7 Maret 2020

Bom Bunuh Diri Serang Kedutaan Besar AS di Tunisia

Seorang polisi tewas akibat luka parah setelah dua bom bunuh diri menyerang pos keamanan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Tunisia pada Jumat kemarin.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi, Yordania dan Tunisia Lapor Kasus Pertama Virus Corona

3 Maret 2020

Arab Saudi, Yordania dan Tunisia Lapor Kasus Pertama Virus Corona

Arab Saudi, Yordania, dan Tunisia melaporkan kasus virus Corona atau COVID-19 pertama mereka pada Senin.

Baca Selengkapnya

Sosok Ben Ali, Diktator Tunisia yang Jatuh karena Tukang Sayur

20 September 2019

Sosok Ben Ali, Diktator Tunisia yang Jatuh karena Tukang Sayur

Zine el Abidine Ben Ali, mantan presiden diktator otokratis Tunisia digulingkan setelah protes Arab Spring yang diawali pembakaran diri tukang sayur.

Baca Selengkapnya

Eks Diktator Tunisia Ben Ali Wafat di Pengasingan

20 September 2019

Eks Diktator Tunisia Ben Ali Wafat di Pengasingan

Eks Presiden Tunisia yang digulingkan selama Arab Spring, Zine el Ebidine Ben Ali, wafat selama pengasingan di Arab Saudi pada Kamis di usia 83 tahun.

Baca Selengkapnya