ISIS Terapkan Pajak Pendidikan bagi Warga Mosul  

Reporter

Kamis, 20 November 2014 09:59 WIB

Sejumlah pelajar menghadiri hari pertama tahun ajaran baru di Baghdad, Irak, 22 Oktober 2014. Anak-anak kembali ke sekolah pada awal semester baru di tengah berlangsungnya konflik negara. REUTERS

TEMPO.CO, Mosul - Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengumumkan akan memberlakukan pajak bulanan untuk pendidikan kepada semua warga Mosul, Irak, wilayah yang sudah mereka kuasai. Seorang pejabat senior keamanan di Irak menyebut ISIS sedang mencoba mencari keuntungan di berbagai sektor.

"ISIS telah mengumumkan pajak itu kepada warga Mosul. Kelompok ini berusaha mendapatkan dana dari sumber yang berbeda dalam rangka menjalankan wilayah yang mereka kuasai," kata pejabat itu, seperti dilaporkan NBC News, Kamis, 20 November 2014. (Baca: ISIS Kendalikan Sekolah di Mosul)

Dalam pengumuman itu, ISIS memberlakukan biaya pajak yang berbeda untuk setiap jenjang pendidikan per bulannya. Siswa taman kanak-kanak harus membayar 25 ribu dinar Irak atau sekitar Rp 255 ribu, siswa SMA membayar 50 ribu dinar Irak (sekitar Rp 512 ribu), dan 75 ribu dinar Irak (sekitar Rp 762 ribu) untuk mahasiswa perguruan tinggi.

Banyak keluarga yang merasa keberatan dengan pajak itu. Bagaimana tidak, anak-anak mereka seharunya bisa sekolah gratis karena biaya pendidikan ditanggung oleh negara sejak 1975. (Baca: Lewat ISIS, Harga Satu Barel Minyak Lebih Murah)

"Kondisi keuangan di Mosul sudah sangat buruk sejak ISIS di sini. Suami saya harus bekerja lebih lama untuk mendapatkan uang agar anak kami bisa bersekolah," kata ibu tiga anak yang tidak mau disebutkan namanya.

Sebelumnya, ISIS juga mengendalikan penjualan minyak di Irak. Dari penjualan minyak di pasar gelap, para milisi ISIS bisa memperoleh keuntungan hingga US$ 36 miliar per hari. Tak heran jika ISIS dijuluki sebagai kelompok militan paling kaya di dunia.




RINDU P. HESTYA | NBC NEWS




Berita Lain:
Telkomsel Fokus Garap Layanan Machine to Machine
Waspada, Ini 9 Modus Penipuan di Internet
Empat Produk Solusi ala Huawei di ICT Carnival

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

2 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

21 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

22 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

30 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

31 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

33 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

33 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

33 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

34 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

34 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya