Pemimpin Demonstrasi Hong Kong Akan ke Beijing

Reporter

Editor

Rosalina ocha

Jumat, 14 November 2014 17:34 WIB

Suasana kamp demonstran pro-demokrasi di Admiralty, Hong Kong, 25 Oktober 2014. NICOLAS ASFOURI/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Hong Kong - Para pemimpin gerakan protes prodemokrasi di Hong Kong akan pergi ke Beijing pada Sabtu, 15 November 2014, untuk membawa tuntutan ihwal reformasi politik terhadap pemerintah Cina. Namun mereka khawatir tidak diizinkan masuk ke negara tersebut.

Pengunjuk rasa yang dipelopori Federasi Mahasiswa Hong Kong telah memblokade persimpangan-persimpangan utama di negeri ini selama lebih dari satu bulan. Langkah itu dilakukan untuk menekan pemerintah agar tuntutan mereka soal penyelenggaraan pemilu penuh yang bebas dikabulkan.

Komunikasi antara pengunjuk rasa dan pemimpin Hong Kong yang digelar hampir satu bulan lalu belum menghasilkan apa pun. Kebuntuan ini membuat para pemimpin demonstrasi hendak pergi ke Beijing untuk menyuarakan tuntutan langsung. (Baca: Sebulan Demo Hong Kong Belum Ada Titik Temu)

"Federasi Mahasiswa akan ke Beijing sebagai jalan terakhir. Ini bukan untuk menantang otoritas Beijing dan bukan juga untuk merugikan kebijakan satu negara dua sistem," bunyi pernyataan yang dirilis pada Kamis malam lalu, seperti dikutip Channel News Asia, Jumat, 14 November 2014.

Bekas koloni Inggris itu diserahkan kembali ke Cina pada 1997 di bawah kebijakan "satu negara dua sistem". Prinsip itu menjanjikan dipertahankannya sistem sosial dan ekonomi kota sampai 2047. Tapi aktivis prodemokrasi mengatakan kebebasan Hong Kong terus terkikis di bawah kekuasaan Cina.

"Kami hanya akan membahas dua hal, yakni reformasi politik dan mempertanyakan kembali komitmen satu negara dua sistem," kata Federasi. (Baca juga: Kunjungi Hong Kong, Kenny G. Dikecam Cina)

Sekretaris Umum Federasi Mahasiswa Hong Kong Alex Chow dan dua anggota inti lainnya akan mewakili pengunjuk rasa menyampaikan tuntutan terhadap pemerintah Cina di Beijing. Mereka dijadwalkan berangkat Sabtu sore pekan ini.

"Jika kami tidak diizinkan masuk ke Cina, kami akan melanjutkan perjuangan di Hong Kong," kata Alex Chow. (Baca juga: 6 Perilaku Demonstran Hong Kong yang Patut Ditiru)

Para pengunjuk rasa prodemokrasi menuntut calon pemimpin Hong Kong berasal dari warga sipil dalam Pemilu 2017. Namun Beijing menolak tuntutan itu dan tetap pada keputusan para kandidat harus disetujui oleh komite pemilihan. Keputusan itu mendapat kritik karena komite pemilihan berisi orang-orang pro-Beijing.

CHANNEL NEWS ASIA | ROSALINA

Terpopuler Dunia:
Malaysia Kuasai 3 Desa, Pemda Nunukan Pasrah
Ahok Didukung MUI Asal...
Jokowi Presiden Terakhir yang Disalami Obama
Serangan di Gurun Sinai, Lima Tentara Mesir Tewas











Berita terkait

Parlemen Hong Kong Kembali Ribut Soal RUU Ekstradisi ke Cina

15 Mei 2019

Parlemen Hong Kong Kembali Ribut Soal RUU Ekstradisi ke Cina

Anggota parlemen Hong Kong kembali ribut soal RUU Ekstradisi yang mengizinkan buron dikirim ke Cina daratan untuk diadili.

Baca Selengkapnya

Hong Kong Hukum Tiga Aktivis Revolusi Payung

17 Agustus 2017

Hong Kong Hukum Tiga Aktivis Revolusi Payung

Joshua Wong, Nathan Law dan Alex Chow dihukum pengadilan banding Hong Kong karena menjadi motor protes besar-besaran Revolusi Payung pada 2014

Baca Selengkapnya

Wartawan Dilarang Bawa Pena Saat Liput Presiden Xi di Hong Kong  

1 Juli 2017

Wartawan Dilarang Bawa Pena Saat Liput Presiden Xi di Hong Kong  

Pena dan makeup termasuk 14 kategori barang berbahaya yang dilarang dibawa saat meliput kunjungan Presiden Xi ke Hong Kong

Baca Selengkapnya

Sosok Berpengaruh untuk Hidupkan Demokrasi di Hong Kong  

30 Juni 2017

Sosok Berpengaruh untuk Hidupkan Demokrasi di Hong Kong  

Sosok penting dalam perjalanan 20 tahun Hong Kong diserahkan Inggris ke Cina.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali ke Hong Kong, Presiden Xi Sapa Militer: Halo Kamerad

30 Juni 2017

Pertama Kali ke Hong Kong, Presiden Xi Sapa Militer: Halo Kamerad

Presiden Cina Xi Jingping untuk pertama kali berkunjung ke Hong kong memperingati 20 tahun Inggris menyerahkan bekas koloninya itu ke Cina.

Baca Selengkapnya

Jokowi Akan Berkunjung, Hong Kong Gelar Latihan Pengamanan

26 April 2017

Jokowi Akan Berkunjung, Hong Kong Gelar Latihan Pengamanan

Polisi Hong Kong menyebut ancaman terhadap Presiden Joko Widodo sangat tinggi sebagai pemimpin negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia

Baca Selengkapnya

Terjual Rp 949 Miliar, Ini Berlian Termahal di Dunia  

5 April 2017

Terjual Rp 949 Miliar, Ini Berlian Termahal di Dunia  

Sebuah berlian merah jambu menjadi perhiasan termahal di dunia setelah laku terjual dengan harga US$ 71 juta atau sekitar Rp 949 miliar.

Baca Selengkapnya

Menjadi Pemimpin Hong Kong Wanita Pertama, Ini Profil Carrie Lam

28 Maret 2017

Menjadi Pemimpin Hong Kong Wanita Pertama, Ini Profil Carrie Lam

Carrie Lam, 59 tahun, menjadi wanita pertama yang terpilih sebagai Kepala Eksekutif Hong Kong melalui pemilihan umum yang digelar pada Ahad, 26 Maret.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan di Eskalator Terpanjang Hong Kong, 18 Orang Terluka

26 Maret 2017

Kecelakaan di Eskalator Terpanjang Hong Kong, 18 Orang Terluka

Sedikitnya 18 orang terluka setelah terjadi kecelakaan pada
eskalator terpanjang di pusat perbelanjaan di Hong Kong pada
Sabtu petang.

Baca Selengkapnya

Putus Cinta, Taipan Hong Kong Pasang Iklan di Semua Media

17 November 2016

Putus Cinta, Taipan Hong Kong Pasang Iklan di Semua Media

Dalam pengumuman, Joseph Lau juga menyebutkan nama pacar barunya.

Baca Selengkapnya