TEMPO.CO, Nay Pyi Taw - Presiden Joko Widodo dijadwalkan menyampaikan pidato di Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN di Nay Pyi Taw, Myanmar. Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan Jokowi akan menggunakan bahasa Indonesia saat berpidato dalam forum kenegaraan tersebut. (Baca: Obsesi Jokowi: Kawinkan Tol Laut dan Jalur Sutra)
"Semua yang disampaikan Presiden dalam forum resmi kenegaraan akan disampaikan dalam bahasa Indonesia. Kalau bukan forum kenegaraan, sesuai dengan keinginan Presiden saja," ujar Andi di Myanmar International Convention Center, Nay Pyi Taw, Myanmar, Rabu pagi, 12 November 2014. (Baca: Obama Pilih Jokowi, Bukan Putin atau Xi Jinping)
Ia mencontohkan, dalam forum APEC CEO Summit, Jokowi memilih menggunakan bahasa Inggris karena acara itu bukan termasuk forum kenegaraan. Ternyata respons para pengusaha sangat positif. "Pak Jokowi bersalaman langsung dengan para pengusaha, bisa mendengar langsung apresiasi mereka. Ada antusiasme untuk presentasi yang mereka sebut 'simple English, straightforward, to the point'," tutur Andi. (Baca: Jokowi Jadi Primadona di APEC)
Dalam KTT ASEAN, Jokowi hanya sekali berpidato. Selain berpidato, ia akan bertemu sejumlah kepala negara, yaitu Presiden Myanmar Thein Sein, Perdana Menteri Thailand Jenderal Prayuth Chan O-Cha; dan Presiden Vietnam Truong Tan Sang. Pagi tadi, Jokowi sudah bertemu dengan Presiden Myanmar. Ia berbincang memakai bahasa Indonesia. (Baca: Apakah Jokowi Pidato Bahasa Inggris di Forum Dunia?)
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
20 jam lalu
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.