Obama Akui Gagal 'Menjual' Kebijakannya  

Reporter

Senin, 10 November 2014 09:42 WIB

Presiden Barack Obama. AP/Saul Loeb

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah hanya menang tipis dalam pemilihan sela di pertengahan masa jabatannya, Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengaku telah gagal "menjual" kebijakannya. Karena itu, ia harus mengubah beberapa kebijakan sesuai dengan kebutuhan publik dalam sisa masa kepemimpinannya.

Dalam wawancara dengan media yang direkam pada Jumat, 7 November 2014, di Gedung Putih dan ditayangkan untuk memperingati ulang tahun program Face the Nation, Ahad, 9 November 2014, Obama berujar, "Hanya membangun jebakan tikus tak cukup. Masyarakat tidak bisa datang dan menantang Anda jika ada yang salah dalam kebijakan yang Anda buat. Pemerintah yang harus datang untuk mencari tahu sisi lain kebijakan yang mereka buat."

Hasil pemilihan sela pada Selasa pekan lalu membuktikan bahwa Obama harus melakukan sesuatu yang berbeda dalam kebijakannya. Ia tak mau mengikuti pemerintah sebelumnya, yang menyalahkan pemilihan dan kurangnya komunikasi sebagai respons hasil pemilihan sela. Obama mengatakan hasil pemilihan sela itu adalah buah kesalahannya dalam membuat kebijakan.

"Ada saatnya tidak ragu dalam melakukan perubahan kebijakan yang Anda pikir tidak sukses, untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa kita menuju kebijakan yang lebih baik."

Selain membahas hasil pemilihan, Obama juga menanggapi kebijakan-kebijakan lain yang ia keluarkan seperti dilansir New York Times pada 9 November 2014. Obama menjawab pertanyaan seputar kebijakannya melipatgandakan jumlah pasukan Amerika di Irak hingga 3.000 personel. Pasukan tambahan tersebut memungkinkan Amerika dan militer Irak lebih maksimal dalam melawan ISIS dengan penekanan bahwa tentara Amerika tak akan terlibat pertempuran.
INTAN MAHARANI | NEW YORK TIMES





Baca juga:
Jokowi Janjikan Perizinan Mudah di APEC CEO Summit
Ribuan Massa FPI dan Buruh Demo di Hari Pahlawan
KH Wahab Pendiri NU Dapat Gelar Pahlawan Nasional
JK Pimpin Upacara Hari Pahlawan

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

9 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

28 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

29 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

37 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

38 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

40 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

40 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

40 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

41 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

41 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya