Olympic Park diterangi gemerlap lampu untuk persiapan konferensi Ekonomi APEC, di Beijing, Cina, 30 Oktober 2014. Cina menjadi tuan rumah konferensi APEC ke-26 dan untuk kedua kalinya menjadi tuan rumah konferensi ekonomi tersebut. ChinaFotoPress/Getty Images
<!--more--> Aturan yang berlaku sementara itu pun dikeluhkan oleh sejumlah warga. Seorang warga yang mengaku bernama Chen menyebut kebijakan tersebut adalah sesuatu yang konyol. “Ini berlebihan,” kata dia.
Pemilik toko turut mengeluhkan kondisi tersebut. Kebijakan Langit Biru itu dianggap merugikan dunia usaha karena menyulitkan konsumen membeli barang. “Semuanya kacau sejak pembatasan mobil, dan jika mereka (pembeli) tak bisa ke sini tentu mereka tak akan membeli,” ujar Tang Wen, pemilik toko rokok dan minuman keras di area belanja Goldfish Lane.
Namun ada juga yang mendukung kebijakan tersebut. Zhang Yongfu, 73 tahun, setiap hari selalu membuat api unggun untuk menghangatkan diri. Hal itu karena tempat tinggalnya berada di pegunungan sebelah utara Beijing. Namun dia siap mengikuti aturan pemerintah meski kebijakan itu akan menyulitkan anak-anak dan lansia. “APEC adalah sesuatu yang besar, dan kami juga pasti bisa melewati ini,” katanya.