Rurik George Caton Jutting (29 tahun) yang berkewarganegaaran Inggris, dikawal dalam mobil polisi sebelum menghadiri pengadilan di Hong Kong, 3 November 2014. Polisi menemukan mayat korban yang diduga WNI dalam sebuah koper di balkon apartemennya. AP /Apple Daily
TEMPO.CO, Jakarta - Teman-teman Rurik Jutting saat masih menjadi mahasiswa di University of Cambridge dan Winchester College di Inggris tidak menyangka pria 29 tahun itu menjadi pembunuh dua pekerja asal Indonesia, yakni Sumarti Ningsih dan Jesse Lerone Ruri alias Seneng Mujiasih, pekan lalu. Bagaimana tidak, Jutting yang mereka kenal adalah orang yang sangat aktif dan disukai banyak orang, paling tidak sepuluh tahun lalu.
"Dia lelaki yang amat menarik, cerdas, tapi memang agak sombong. Dia juga suka menyendiri," kata salah satu teman Jutting di Winchester College, seperti dilaporkan Daily Mail, Selasa, 4 November 2014. (Baca: Bagus, Kinerja TKI Korban Pembunuhan di Hong Kong)
Daily Mail juga memuat sejumlah foto Jutting saat masih mejadi mahasiswa. Tubuhnya terlihat atletis. Menurut teman Jutting, dia memang aktif di klub dayung dan rutin mengarungi River Camp di Inggris selama berjam-jam. (Baca: Teman: Jesse Pembantu Rumah Tangga)
Jutting diketahui beberapa kali memiliki pacar. Salah satunya adalah gadis berkulit hitam bernama Sonya Dyer. Wanita yang berprofesi sebagai model ini mengklaim Jutting adalah pria yang baik dan penyayang. (Baca: Pembunuh Dua TKI Suka Seks Menyimpang)
Jutting juga sempat bertunangan dengan Sarah Butt saat sama-sama bekerja di Barclay PLC beberapa tahun lalu. Namun Butt ternyata berselingkuh dan diduga menjadi penyebab Jutting mengalami depresi. (Baca: Pembunuh TKI, Rurik Jutting: Saya Tidak Gila)
Jutting mulai mencicipi kehidupan glamor saat pindah ke Hong Kong, Juli tahun lalu. Menurut laporan, Jutting terobsesi melakukan hubungan seks dengan dua atau tiga wanita. "Dia sering menggelar pesta seks dan obat-obatan selama berhari-hari. Dia memang terlihat aktif, tapi lebih mirip zombie," ujar pejabat kepolisian di Hong Kong.
Bertahun-tahun di Hong Kong, Jutting semakin sering menggunakan narkoba, berhubungan seks dengan banyak wanita, dan minum alkohol. Tubuh Jutting pun semakin terlihat sintal, bahkan cenderung gemuk. Dia mulai mengikuti gaya hidup hedonisme. (Baca: 6 Fakta tentang Pembunuh TKI di Hong Kong)
Dia ditangkap di apartemennya setelah mengaku melakukan pembunuhan. Di apartemen mewah di Wan Chai itulah, polisi menemukan mayat Ningsih dan Jesse yang tewas mengenaskan.