Marak Bom Bunuh Diri ISIS di Irak, 435 Orang Tewas  

Reporter

Rabu, 22 Oktober 2014 10:33 WIB

Asap membumbung tinggi akibat serangan udara pasukan koalisi di Kobani, perbatasan Suriah-Turki, 20 Oktober 2014. Serangan tersebut untuk membantu pasukan Kurdi yang bertempur dengan ISIS di Kobani. AP/Lefteris Pitarakis

TEMPO.CO, Bagdad - Maraknya bom bunuh diri dan bom mobil di Irak sejak awal bulan September lalu membunuh banyak warga sipil. Sedikitnya 435 orang tewas karena bom tersebut. Serangan seakan mengisyaratkan bahwa ISIS semakin kuat dan menunjukkan kemampuannya dari intensitas bom yang diledakkan.

Namun ahli mengatakan hal lain. Max Abrahms, pakar terorisme dan profesor di Universitas Northeastern, mengatakan bahwa serangan bunuh diri merupakan tindakan keputusasaan.(Baca: Soal ISIS, AS dan Rusia Berbagi Info Intelijen)

Pejuang Syiah didukung oleh pemerintah Irak untuk menjaga Bagdad dari ISIS. ISIS dibatasi untuk masuk Bagdad melalui serangan frontal bahkan dengan pengadaan tank. Politikus senior Amerika Serikat dan para analis militer pun mengatakan ISIS tidak akan mampu mengambil Bagdad. (Baca: ISIS Peringatkan Ancaman Perang Teluk Ketiga)

Setelah pertahanan yang kuat tersebut, kelompok militan Sunni mulai menunjukkan kemampuan untuk melawan pihak pengamanan Bagdad, bahkan sudah membidik warga sipil sebagai korban, tanpa kehilangan pejuang terlatih dan amunisi mereka. Serangan bunuh diri dan bom mobil merupakan taktik yang tidak membutuhkan keahlian khusus maupun amunisi yang berarti. (Baca: PBB Sahkan Resolusi Lawan ISIS)

Serangan terbanyak terjadi di Bagdad pada Senin lalu. Seorang pengebom bunuh diri meledakkan dirinya di luar Masjid Syiah, menewaskan 17 orang. Sedangkan tiga bom mobil meledak di Syiah Kudus, Karbala, yang menewaskan 16 orang.

INTAN MAHARANI | INTERNATIONAL BUSINESS TIMES




Baca juga:
Tiga Warga Inggris yang Bergabung dengan ISIS Tewas
Antar Jokowi, Ahok Nebeng Lihat Istana
Lawan Liverpool dan Barca, Real Madrid tanpa Bale
Jokowi: Tinggal di Istana dan Rumah Dinas Sama







Advertising
Advertising

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

8 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

27 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

28 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

37 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

38 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

39 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

39 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

40 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

40 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

40 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya