Herve Gourdel (tengah), warga Prancis yang diculik, berlutut di depan militan bertopeng dalam video yang dirilis 24 September 2014. Militan Aljazair telah memenggal Herve Gourdel, yang diculik Ahad lalu dalam rekaman video yang mirip dengan pemenggalan militan ISIS di Irak. REUTERS/SITE Intel Group
TEMPO.CO, Bagdad - Sedikitnya 21 orang tewas dalam sebuah aksi bom bunuh diri oleh kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pada Selasa, 14 Oktober 2014. Salah satu korban tewas adalah anggota parlemen Irak dan pemimpin milisi.
Ahmad al-Khafaji, komandan milisi Syiah Badr, di antara yang tewas dalam serangan bom bunuh diri di kawasan Kadhimiyah itu. "Dia dan rekannya seorang anggota parlemen juga tewas," ujar petugas medis.
Selain memakan korban jiwa, serangan yang ketiga kalinya di distrik Syiah tersebut juga menyebabkan 51 orang luka-luka. Menurut ISIS, pelaku serangan bom bunuh diri itu bernama Abu Aisha al-Samarraie. "Dia sengaja menyasar kaum Syiah," kata ISIS.
Kepada AFP, anggota parlemen yang tak disebutkan namanya mengatakan,"Bisa kami sampaikan bahwa Khafaji turut tewas dalam serangan tersebut, meskipun belum jelas apakah dia termasuk yang menjadi sasaran kekerasan." Menurut salah seorang sumber di rumah sakit, Khafaji tewas di antara 21 korban ledakan.
