Pasukan Kurdi Kewalahan Hadapi ISIS di Kobane  

Reporter

Minggu, 12 Oktober 2014 11:28 WIB

Sejumlah orang yang diduga anggota militan Negara Islam (IS) berada di dekat benderanya di kot Ain al-Arab, yang dinekal sebagai kota Kobani oleh masyarakat Kurdi yang terlihat dari perbatasan Turki-Suriah di Suruc, Sanliurfa, 6 Oktober 2014. Dua bendera Negara Islam (IS) terlihat di kota Kobani Suriah, yang berusaha untuk menguasi wilayah tersebut. ARIS MESSINIS/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Kobane - Pasukan Kurdi tengah berusaha mati-matian melawan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah yang telah memasuki Kota Kobane, perbatasan Suriah dan Turki, sejak tiga pekan lalu. Perlawanan yang dilakukan oleh pasukan Kurdi di bawah pimpinan Amerika Serikat ini dinilai tidak terlalu signifikan untuk menahan serangan ISIS.

"Kami membela Kobane, tapi senjata kami amat sederhana, sedangkan mereka (ISIS) memiliki senjata berat. Mereka sangat sulit dikepung sehingga dapat bergerak dengan mudah," kata pejabat senior Kurdi, Sheikh Hasan, kepada AP, seperti dilaporkan Time, Sabtu, 11 Oktober 2014. (Baca: PBB: 700 Orang Masih Terperangkap di Kobane)

Namun pasukan Kurdi tidak akan membiarkan Kobane jatuh ke tangan ISIS. Sejak Jumat lalu, Hasan menjelaskan, penjagaan difokuskan pada timur Kobane, di mana banyak kantor polisi dan kantor pemerintahan lokal berada. Hasan juga berupaya agar korban meninggal dari pihaknya tidak bertambah.

"Situasi Kobane sudah sangat kacau dan berbahaya. Kami membutuhkan bantuan internasional," kata Hasan.

Adapun Komando Sentral Amerika Serikat menjelaskan telah melakukan serangan udara dari utara dan selatan Kota Kobane sejak Jumat dan Sabtu. Namun Hasan menyebutkan serangan udara itu tidak efektif dan ampuh untuk membubarkan ISIS. (Baca: AS Dinilai Tidak Reaktif, ISIS Kuasai Kobani)

Sejak serangan ISIS ke Kobane dimulai pada pertengahan September lalu, setidaknya 500 orang telah tewas. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan korban meninggal terdiri dari 20 warga sipil Kurdi, 300 anggota pasukan ISIS, dan 225 pejuang Kurdi.

RINDU P. HESTYA | TIME




Berita Lain:
Disfungsi Ereksi, Pria Ini Masukkan Baja ke Penis
Di Depan Umum, ISIS Tembak Mati Wartawan Irak
26 Jasad Korban MH17 Belum Teridentifikasi

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

9 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

28 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

29 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

37 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

38 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

40 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

40 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

41 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

41 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

41 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya