Sakit Kanker Otak, Wanita Ini Ingin 'Mati Bermartabat'  

Reporter

Kamis, 9 Oktober 2014 14:54 WIB

Ilustrasi otak. Dok: StockXpert

TEMPO.CO, Oregon - Brittany Maynard, 29 tahun, asal California, Amerika Serikat, memutuskan pindah ke Oregon. Bukan untuk berlibur, dia pindah ke wilayah barat laut AS itu untuk mendapatkan resep "obat mematikan". Dokter di wilayah itu memang diperbolehkan memberi obat mematikan kepada pasien yang memilih mengakhiri hidupnya ketimbang sakit seumur hidup. Maynard diketahui divonis menderita kanker otak dan sudah tidak sanggup lagi menderita.

"Saya akan melakukannya pada ulang tahun ke-30 nanti. Padahal saat ini saya juga tidak tahu apakah masih bisa bertahan hidup hingga usia 30. Ini adalah langkah yang sulit bagi saya," ujar Maynard, seperti dilaporkan Time, Rabu, 8 Oktober 2014.

Oregon adalah pelopor Undang-Undang Mati Bermartabat atau Death with Dignity Act. Sejak akhir tahun lalu, setidaknya 750 orang di Oregon memanfaatkan undang-undang ini. Usia pemohon tertua adalah 71 tahun dan termuda 37 tahun dengan berbagai penyakit mematikan.

Prosedurnya juga mudah dan tidak ada persyaratan khusus. Namun pasien harus menyerahkan identitas asli ke dokter yang bersangkutan. Maynard dan suaminya, Dan Diaz, telah mendiskusikan masalah ini. Diaz mendukung keputusan istrinya.

"Saya pikir akan ada keajaiban yang dapat menyembuhkan istriku. Entah itu obat kanker atau terapi. Lalu, kami perlahan menyadari kenyataan bahwa tidak ada cara lain. Saya tidak tega melihat orang yang saya cintai menderita lebih lama," kata Diaz.

Penulis hukum Oregon dan Presiden Compassion & Choices, Barbara Coombs Lee, menuturkan Maynard telah melaporkan keinginannya sejak Agustus lalu. Jika prosesnya berjalan lancar, Maynard bisa mendapatkan "keinginannya" tepat pada hari ulang tahunnya, 19 November nanti.

RINDU P. HESTYA | TIME | AP

Berita Lain:
Zona Tempur ISIS Jadi Obyek Wisata Perang
Gempa 6 SR Guncang Cina, 1 Orang Tewas
Pasien Ebola Pertama di Amerika Meninggal Dunia

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya