TEMPO.CO, Ankara - Sedikitnya 12 orang tewas dalam bentrokan yang pecah antara demonstran pro-Kurdi dan kepolisian Turki di seluruh penjuru Turki hingga Selasa, 7 Oktober 2014.
Aksi demonstrasi ini merupakan bentuk kemarahan warga Kurdi kepada pemerintah Turki yang dinilai lambat dalam menyelamatkan Kota Kobane di perbatasan Suriah-Turki dari gempuran militer Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). (Baca: ISIS Terus Gempur Perbatasan Suriah-Turki)
Menurut laporan Daily Mail kemarin, lima orang tewas di kota terbesar Kurdi, Diyarbakir. Dua orang tewas di Provinsi Siirt. Sedangkan korban lainnya tewas di sejumlah tempat lain.
Bentrokan juga terjadi di kota besar Istanbul dan Ibu Kota Ankara. Sementara itu, jam malam diberlakukan di wilayah-wilayah yang didiami etnis Kurdi, seperti di Kota Mardin, Diyarbakir, Siirt, dan Van.
Para demonstran mengungkapkan kemarahan karena kurangnya dukungan militer pemerintah atas pejuang Suriah dan Kurdi yang berusaha keras mempertahankan Kota Kobane dari serangan ISIS. Sebagian pengunjuk rasa menuduh pemerintah Turki bersekongkol dengan ISIS. (Baca: Soal ISIS, Turki Sarankan Amerika Serang dari Darat)
Sebelumnya, Presiden Recep Tayyip Erdogan pernah berjanji Turki tak akan membiarkan Kobane jatuh ke tangan ISIS. “Kami akan memerangi ISIS dan organisasi lainnya secara efektif,” ujar Erdogan, seperti dikutip Al Jazeera. Namun, meski pasukan dan tank-tank Turki sudah berada di perbatasan, mereka masih belum menerobos ke Suriah.
ANINGTIAS JATMIKA | DAILY MAIL | BBC | AL JAZEERA
Terpopuler
Mayang Prasetyo Terinspirasi Mayangsari
Pacar Mayang Ternyata Juga Pekerja Seks
Mayang Prasetyo di Mata Teman Salonnya
Berita terkait
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
2 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.
Baca SelengkapnyaRecep Tayyip Erdogan Rapat dengan Ketua Hamas Bahas Perang Gaza
7 hari lalu
Recep Tayyip Erdogan dalam rapat dengan Hamas, berjanji memberikan dukungan pada warga Gaza yang saat ini menderita akibat perang Gaza
Baca SelengkapnyaTajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
21 hari lalu
Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia
Baca SelengkapnyaIran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
22 hari lalu
Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.
Baca SelengkapnyaErdogan Kalah, 5 Hal tentang Pemilu Turki
26 hari lalu
Recep Tayyip Erdogan dan partainya pada Ahad, 31 Maret 2024, ketar-ketir dalam pemilu yang menegaskan kembali oposisi sebagai kekuatan politik
Baca SelengkapnyaRusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow
30 hari lalu
Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."
Baca SelengkapnyaRusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow
31 hari lalu
Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.
Baca Selengkapnya2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan
33 hari lalu
Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki
Baca SelengkapnyaPutin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow
33 hari lalu
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow
Baca SelengkapnyaSerangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?
33 hari lalu
Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.
Baca Selengkapnya