Perdana Menteri Turki Tayyip Erdogan dan istrinya Ermine melambaikan tangan ke arah para pendukungnya ketika merayakan kemenangan pilpres di depan markas partainya, di Ankara, Turki, Ahad 10 Agustus 2014. Erdogan mengamankan posisinya dalam pemilihan presiden secara langsung yang pertama dalam sejarah Turki dengan meraih lebih dari 50 persen suara. REUTERS/Murad Sezer
TEMPO.CO, Istanbul - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak masyarakat internasional untuk meningkatkan serangan terhadap militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di tengah kekhawatiran bahwa kelompok bersenjata ini bisa memperluas jangkauannya di luar Irak dan Suriah.
“Kami melihat masalah yang lebih dalam. Kita harus memadamkan bahaya sebelum ISIS menyerang lebih banyak negara,” kata Erdogan pada Ahad kemarin saat menghadiri Forum Ekonomi Dunia di Istanbul, seperti dikutip dari Xinhua, Senin, 29 September 2014.
Erdogan menilai serangan udara Amerika Serikat yang menargetkan basis ISIS hanyalah “solusi sementara”. Ia menyarankan agar para pemimpin dunia bisa mengambil langkah-langkah mendesak dengan tidak hanya memerangi dari udara, tetapi juga dari darat. (Baca: Obama: Intelijen AS Remehkan Kekuatan ISIS)
Komentar ini datang setelah Turki bergulat menghadapi arus pengungsi Irak dan Suriah yang memasuki perbatasan Turki karena terdesak ISIS. “Kami juga harus memastikan keamanan perbatasan kami,” tuturnya. Erdogan mengatakan bahwa zona aman dan larangan terbang juga harus ditetapkan di wilayah tersebut. (Baca: Terdesak ISIS, 100 ribu Pengungsi Masuki Turki)