Kotak suara mulai dibuka untuk proses penghitungan suara dalam Referendum Kemerdekaan Skotlandia di Aberdeenshire Council, Aberdeen, Skotlandia, Kamis 18 September 2014. AP/Scott Heppell
TEMPO.CO, Edinburgh - Skotlandia akhirnya menolak referendum kemerdekaan setelah hasil pengambilan suara diumumkan hari ini. Mayoritas otoritas melaporkan sekitar 55 persen suara setuju agar Skotlandia dan Kerajaan Inggris tetap bersatu, seperti yang sudah terjalin selama 307 tahun lamanya.
Sebanyak 32 daerah otoritas Skotlandia telah menyelesaikan penghitungan suara. Meskipun konstituen utama, Glasglow, memilih untuk merdeka, hasil suara di kota terbesar di Skotlandia itu tidak berpengaruh banyak. Suara "Tidak" paling banyak dikumpulkan dari ibu kota Skotlandia, Edinburgh. (Baca: Ini Hasil Hitung Cepat Referendum Skotlandia)
"Saya menerima keputusan ini. Hasil ini adalah pilihan rakyat," kata Perdana Menteri Skotlandia Alex Salmond, seperti dilaporkan One News, Jumat, 19 September 2014.
Adapun pemimpin Partai Buruh di Skotlandia, Johan Lamont, mengaku senang dengan hasil suara nasional. "Dengan hasil tersebut, Skotlandia memilih untuk lebih baik, lebih cepat, lebih aman, dan siap melakukan perubahan," kata Lamont.
Referendum ini dilakukan di 2.608 lokasi di seluruh wilayah Skotlandia. Pengambilan suara ini dilakukan oleh lebih dari 4,2 juta warga Skotlandia pada Kamis pagi hingga malam hari.
Bocah 5 Tahun Didenda Rp 2,5 Juta Gara-gara Jualan Minuman
22 Juli 2017
Bocah 5 Tahun Didenda Rp 2,5 Juta Gara-gara Jualan Minuman
Bocah perempuan berusia 5 tahun terisak di hadapan ayahnya, menceritakan dirinya didenda Rp 2,5 juta gara-gara berjualan minuman lemon di dekat rumahnya.