Junta Thailand Perberat Hukuman bagi Penghina Raja

Reporter

Sabtu, 13 September 2014 09:09 WIB

Perdana Menteri baru Thailand Prayuth Chan-ocha, melambaikan tangan setelah mengadiri acara acara ulang tahun ke-21 pembentukan Resimen Infanteri Penjaga Ratu di Chonburi, Thailand (21/8). AP/Sakchai Lalit

TEMPO.CO, Bangkok - Pemerintah junta militer Thailand memperberat hukuman bagi siapa saja yang mengeluarkan pernyataan yang menghina atau melecehkan raja dan keluarganya. Pemimpin junta yang baru, Prayuth Chan-ocha menegaskan, pemerintahnya akan memberlakukan langkah-langkah baik hukum maupun psikologi serta teknologi komunikasi untuk melindungi kerajaan dari setiap bentuk penghinaan dan pelecehan.

Penegasan itu disampaikan Prayuth kepada anggota Majelis Legislatif Nasional melalui televisi pada Jumat, 12 September 2014. Ini merupakan pidato pertama Prayuth sebagai pemimpin junta Thailand. (Baca:PBB Khawatirkan HAM di Bawah Junta Thailand )

"Kami akan menggunakan langkah-langkah hukum, psikologi, dan teknologi komunikasi untuk menentang orang-orang yang tidak mempedulikannya," ucap Prayuth.

Sejak militer mengendalikan pemerintahan Thailand pada 22 Mei lalu, Prayuth menegaskan komitmennya melindungi kerajaan. "Kerajaan merupakan pilar kunci bagi negara kami untuk menciptakan kesatuan nasional," kata Prayuth. (Baca:Jenderal Pemimpin Kudeta Jadi PM Baru Thailand)

Amnesty International sebelumnya menyatakan, sejak kudeta Mei lalu, sejumlah orang telah didakwa dengan pasal penghinaan terhadap keluarga kerajaan. Hukum yang mengatur tentang sanksi bagi penghina raja dan keluarga Kerajaan Thailand dianggap paling berat di dunia. Setiap orang yang terbukti melanggar hukum penghinaan terhadap raja dan keluarganya dibui 15 tahun penjara.

Pada Agustus lalu, seorang musikus berusia 28 tahun dihukum 15 tahun penjara karena status di Facebook-nya mengenai kerajaan pada era 2010 dan 2011 dianggap menghina raja.

Baru-baru ini, seorang sopir taksi dibui selama 2,5 tahun karena pernyataannya dianggap anti-kerajaan. Sopir taksi ini dilaporkan oleh penumpangnya, seorang dosen, yang merekam pembicaraan mereka dengan alat perekam di telepon selulernya.

CHANNEL NEWS ASIA | MARIA RITA







Baca juga:
Amien Biarkan Bima Arya Dukung Piilkada Langsung
11 Kerugian Rakyat Jika Pilkada Harus Lewat DPRD
Jaksa Patahkan Kesaksian Mertua Anas Soal Dollar
Surya Paloh Temui Petinggi Partai Komunis Cina
PAN: Pilkada Langsung Itu Budaya Barat

Berita terkait

PM Thailand Srettha Thavisin Bertemu Prayuth Chan-ocha, Bahas Solusi Atasi Perpecahan

24 Agustus 2023

PM Thailand Srettha Thavisin Bertemu Prayuth Chan-ocha, Bahas Solusi Atasi Perpecahan

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin membahas cara mengatasi perpecahan politik dengan pendahulunya Prayuth Chan-ocha, arsitek kudeta 2014 terhadap pemerintahan terakhir Partai Pheu Thai.

Baca Selengkapnya

Kalah Pemilu, PM Prayuth Mundur dari Politik dan Klaim Berhasil Majukan Thailand

11 Juli 2023

Kalah Pemilu, PM Prayuth Mundur dari Politik dan Klaim Berhasil Majukan Thailand

Prayuth Chan-ocha mengumumkan pengunduran dirinya dari politik Thailand, sembilan tahun setelah ia mengambil alih kekuasaan dengan kudeta

Baca Selengkapnya

Massa di Bangkok Dukung Pita Limjaroenrat Jelang Pemungutan Suara PM Thailand

10 Juli 2023

Massa di Bangkok Dukung Pita Limjaroenrat Jelang Pemungutan Suara PM Thailand

Ratusan pendukung kandidat kuat perdana menteri Thailand Pita Limjaroenrat berunjuk rasa di ibu kota Bangkok menjelang pemungutan suara parlemen untuk kepala pemerintahan baru negara itu.

Baca Selengkapnya

Thailand Klarifikasi Pertemuan dengan Junta Myanmar: ASEAN Harusnya Terima Kasih

20 Juni 2023

Thailand Klarifikasi Pertemuan dengan Junta Myanmar: ASEAN Harusnya Terima Kasih

Thailand meyakini dialog dengan Junta Myanmar diperlukan untuk melindungi perbatasannya dengan negara yang dilanda perselisihan, bahkan ketika tetangga utama Asia Tenggara atau ASEAN menjauh.

Baca Selengkapnya

Oposisi Menang atas Partai Militer dalam Pemilu Thailand yang Sensasional

15 Mei 2023

Oposisi Menang atas Partai Militer dalam Pemilu Thailand yang Sensasional

Partai Move Forward membawa Pemilu Thailand ke level berikutnya dengan reformasi institusional, sebuah medan tempur baru dalam politik negeri itu.

Baca Selengkapnya

Profil Prayuth Chan-ocha: PM Thailand yang Maju Kembali Pada Pemilu Thailand 2023

7 Mei 2023

Profil Prayuth Chan-ocha: PM Thailand yang Maju Kembali Pada Pemilu Thailand 2023

Di Pemilu Thailand pekan depan, nantinya Prayuth berhadapan dengan penantang kuat Paetongtarn Shinawatra dari Partai Pheu Thai

Baca Selengkapnya

Kandidat PM Thailand: dari Menkes Pro-ganja hingga Putri Mantan Penguasa

5 April 2023

Kandidat PM Thailand: dari Menkes Pro-ganja hingga Putri Mantan Penguasa

Meski memimpin jajak pendapat, langkah putri Thaksin dalam pemilu Thailand belum diputuskan oleh partainya.

Baca Selengkapnya

Thailand Bubarkan Parlemen untuk Pemilihan Umum Mei

21 Maret 2023

Thailand Bubarkan Parlemen untuk Pemilihan Umum Mei

Thailand membubarkan parlemennya pada Senin untuk membuka jalan bagi pemilihan umum pada Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Menyongsong Pemilu Thailand, Pemerintah Bersiap Bubarkan Parlemen

17 Maret 2023

Menyongsong Pemilu Thailand, Pemerintah Bersiap Bubarkan Parlemen

Putri Thaksin Shinawatra, Paetongtarn, menjadi penantang kuat Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha dalam pemilu Thailand.

Baca Selengkapnya

Sebelum Masa Jabatan Berakhir, Perdana Menteri Thailand Bubarkan Parlemen

17 Februari 2023

Sebelum Masa Jabatan Berakhir, Perdana Menteri Thailand Bubarkan Parlemen

Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha sudah menentukan kapan parlemen akan dibubarkan.

Baca Selengkapnya