Wapres Amerika Joe Biden mengucapkan turut berduka atas pemboman di Boston saat pembukaan sebuah Law Center di Universitas Baltimore (16/4). AP Photo/Steve Ruark
TEMPO.CO, Maine - Bukannya takut dan terintimidasi dengan pemenggalan dua wartawannya, Amerika Serikat justru terlihat semakin berang dan akan meningkatkan perlawanan terhadap militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). (Baca: ISIS Kembali Eksekusi Jurnalis Amerika Serikat)
“Kami akan menggiring mereka sampai gerbang neraka, sampai mereka dibawa ke pengadilan. Di sanalah mereka akan tinggal,” kata Wakil Presiden AS Joe Biden dalam kunjungannya ke Maine, AS, seperti dikutip dari Associated Press, Rabu, 3 September 2014.
Pernyataan senada disampaikan sang presiden, Barrack Obama. Dalam konferensi persnya saat mengunjungi Estonia, Obama menyatakan AS tidak akan terintimidasi. Tindakan mengerikan ISIS justru akan mempersatukan kami sebagai negara yang memiliki tekad kuat untuk melawan terorisme, demikian Obama. (Baca: Obama: Pemenggalan Tak Buat AS Terintimidasi)
Komentar ini datang setelah AS telah berhasil memverifikasi keaslian video pemenggalan wartawan Steven Sotloff yang dirilis pada Selasa lalu. Sebelumnya, wartawan lain, James Folley, juga mengalami nasib serupa. (Baca: ISIS Rilis Pemenggalan Wartawan AS)
Pemenggalan itu dilakukan militan ISIS sebagai ancaman untuk meminta AS angkat kaki dari Irak sebagai misinya membantu militer Irak untuk menumpas habis mereka.
Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR
4 hari lalu
Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR
Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.
Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape
7 hari lalu
Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape
Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.