PBB Khawatirkan HAM di Bawah Junta Thailand

Reporter

Editor

Natalia Santi

Rabu, 3 September 2014 21:46 WIB

Seorang tentara Thailand memberi hormat pada Perdana Menteri baru Tahiland Prayuth Chan-ocha, saat menghadiri acara ulang tahun ke-21 pembentukan Resimen Infanteri Penjaga Ratu di Chonburi, Thailand (21/8). Pemimpin junta Thailand dinobatkan dalam pemilihan legislatif oleh junta yang terdiri dari tokoh-tokoh besar militer dan polisi. AP/Sakchai Lalit

TEMPO.CO, Bangkok – Perserikatan Bangsa-Bangsa khawatir akan pembatasan gerak aktivis hak asasi manusia (HAM) di Thailand, terutama sejak pemberangusan kebebasan berekspresi diberlakukan oleh junta militer.

Sejak mengambil alih kekuasaan dari pemerintah terpilih pada Mei lalu, militer Thailand membungkam pembangkangan dengan membubarkan paksa demonstran antikudeta, memberangus media, dan mengancam para pelanggar undang-undang darurat dengan pengadilan militer. (Baca: Kabinet Baru Thailand Banyak Diisi Militer )

Kantor HAM PBB untuk Asia Selatan-Timur (OHCHR) menyatakan junta membatalkan rencana pembahasan akses keadilan pasca-kudeta militer. “OHCHR sungguh khawatir akan peningkatan pembatasan aktivitas para pembela HAM, termasuk untuk menggelar pertemuan secara damai dan menyatakan pendapatnya,” demikian pernyataan OHCHR, Rabu, 3 September 2014.

Pernyataan itu dikeluarkan guna menanggapi perintah Batalion Kavaleri Ketiga Bangkok untuk membatalkan forum Foreign Correspondent Club Thailand, yang akan mendengarkan laporan kondisi HAM negeri itu pasca-kudeta Dewan Nasional bagi Pemulihan Perdamaian dan Ketertiban (NCPO). Pertemuan rencananya diselenggarakan di Foreign Correspondents Club, Bangkok, Selasa sore. (Baca: Pemimpin Kudeta Thailand Jadi Perdana Menteri)

“Aparat juga mengirim surat berisi permintaan ‘kerja sama’ untuk membatalkan pertemuan karena situasi masih belum pulih,” kata Pawine Chumsri dari The Thai Lawyers for Human Rights, yang menyelenggarakan event tersebut bersama Amnesty International Thailand dan Cross Cultural Foundation.

Junta pimpinan Jenderal Prayuth Chan-ocha, yang disetujui sebagai perdana menteri baru dua pekan lalu, mengambil alih kekuasaan menyusul kekisruhan berbulan-bulan antara oposisi dan pemerintah Perdana Menteri Yingluck Shinawatra, yang menewaskan sekitar 28 orang. (Baca: Kritik di Facebook, Junta Tahan Editor Majalah)

Sebelumnya, Amnesty International Thailand pernah dipanggil polisi untuk membatalkan acara publik buat mengumpulkan dukungan bagi perlindungan warga sipil di Jalur Gaza, Palestina.

Pada bulan yang sama, seorang pembela HAM terkemuka, Pornpen Khongkachonkiet, dipanggil polisi atas tuduhan pencemaran nama baik tentara dalam kaitan dengan tuduhan yang dia angkat mengenai satu kasus penyiksaan di Thailand selatan.






THE NATION | THE BANGKOK POST | NATALIA SANTI






Berita terpopuler lainnya:
Curhat Jokowi: Dari Sinting, Ihram dan Prabowo
Manfaat Caci Maki Florence 'Ratu SPBU'
3 Skandal Asusila Gubernur Riau yang Bikin Heboh
Ini AKBP Idha, Perwira yang Ditangkap di Malaysia

Advertising
Advertising

Berita terkait

Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

35 hari lalu

Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

Komnas HAM apresiasi kesimpulan dan rekomendasi Komite HAM PBB. Meminta pemerintah implementasi kebijakan dan pelaksanaan di pusat serta daerah

Baca Selengkapnya

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

50 hari lalu

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

TPN Ganjar-Mahfud menilai sosoran PBB soal cawe-cawe Jokowi, telah membuat citra bekas Wali Kota Solo itu menjadi buruk di mata dunia.

Baca Selengkapnya

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

13 Februari 2024

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

Hiu bambu dan tiga satwa liar yang hidup di Indonesia masuk dalam laporan PBB. Ribuan spesies yang bermigrasi dalam situasi mengkhawatirkan.

Baca Selengkapnya

Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

9 Februari 2024

Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengajak negara pesisir Samudera Hindia untuk menggenjot sistem mitigasi tsunami, mencakup kesiagaan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Mengapa Jokowi Tak Pernah Hadir Langsung Di Sidang Umum PBB?

21 September 2023

Mengapa Jokowi Tak Pernah Hadir Langsung Di Sidang Umum PBB?

Presiden Jokowi berulangkali tidak hadir secara langsung dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya

Di PBB, Prakerja Jadi Contoh Kolaborasi Siapkan Tenaga Kerja Tangguh

20 September 2023

Di PBB, Prakerja Jadi Contoh Kolaborasi Siapkan Tenaga Kerja Tangguh

Pembelajaran sepanjang hayat dan meningkatkan keterampilan menjadi kunci mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDG.

Baca Selengkapnya

Dua Pelajar Putri NU Wakili Indonesia di ECOSOC Youth Forum PBB

26 April 2023

Dua Pelajar Putri NU Wakili Indonesia di ECOSOC Youth Forum PBB

Dua kader Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) mewakili Indonesia di forum diskusi internasional ECOSOC Youth Forum PBBB

Baca Selengkapnya

Taliban Larang Staf Perempuan Bekerja di Kantor PBB

5 April 2023

Taliban Larang Staf Perempuan Bekerja di Kantor PBB

Larangan Taliban mendorong PBB meminta semua staf - pria dan wanita - untuk tidak masuk kerja selama 48 jam.

Baca Selengkapnya

UGM Tembus 10 Besar Dunia Versi THE University Impact Rankings 2022

29 April 2022

UGM Tembus 10 Besar Dunia Versi THE University Impact Rankings 2022

Pada tahun ini Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menembus posisi 10 besar dunia untuk SDG 1, yaitu No Poverty atau Tanpa Kemiskinan.

Baca Selengkapnya

Siswa MAN 2 Mataram Wakili Indonesia di Simulasi Sidang PBB

2 Maret 2022

Siswa MAN 2 Mataram Wakili Indonesia di Simulasi Sidang PBB

Muhammad Andrianudin, siswa kelas 12 Program Keagamaan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Mataram menjadi wakil Indonesia di simulasi sidang PBB atau MUN.

Baca Selengkapnya