'KPK' Hong Kong Gerebek Rumah Bos Media Raksasa  

Reporter

Kamis, 28 Agustus 2014 15:51 WIB

Seorang wanita menutup matanya saat ia berdoa di antara puluhan ribu orang yang menghadiri upacara lilin untuk Tiananmen di Victoria Park di Hong Kong (4/6). Gerakan pro-demokrasi Tiananmen menyebabkan 3.000 orang tewas oleh militer karena pemerintah bersifat refresif akan demonstrasi tersebut. (AP Photo/Kin Cheung)

TEMPO.CO, Hong Kong - Petugas Komisi Independen Pemberantasan Korupsi (ICAC) menggerebek rumah pemilik media raksasa di Hong Kong, Jimmy Lai, pada Kamis pagi, 28 Agustus 2014. Lai, pemilik Next Media, dikenal kerap bersuara kritis terhadap Beijing.

Rumah mewah milik Lai digerebek sekitar pukul 07.00 waktu setempat. Seusai penggerebekan, petugas ICAC menolak berbicara kepada wartawan. Sedangkan Lai membenarkan tentang kehadiran petugas ICAC di rumahnya. "ICAC tadi ke sini, dan mereka sekarang sudah pulang. Tak ada penjelasan lagi," kata Lai.

Penyelidikan ICAC terhadap Lai, seperti dilansir Channel News Asia, Kamis, 28 Agustus 2014, dilakukan bersamaan dengan merosotnya kemerdekaan pers di Hong Kong sehubungan dengan menguatnya pengaruh Beijing di kota semi-otonomi itu.

Tekanan terhadap Lai sudah beberapa kali terjadi. Sebelumnya, nama Lai menghiasi halaman depan media-media terkait dengan bocornya dokumen ke media yang menuduhnya memberikan donasi uang kepada para politikus pro-demokrasi yang kerap mengkritik Beijing.

Liu mengelak tudingan donasi sebagai perbuatan melawan hukum. Menurut dia, tidak ada hukum yang mewajibkan dirinya mempublikasikan donasi politiknya di Hong Kong. Petugas ICAC juga telah menemui politikus pro-demokrasi untuk menelusuri donasi yang diberikan Lai.

Dua minggu lalu, surat kabar pesaing media milik Lai memuat berita kematian Lai karena menderita kanker dan AIDS. Lai pun membalas berita itu. "Mereka mau saya tewas? Apakah semudah itu? Maaf, mengecewakan Anda," ujar Lai.

Juni lalu, surat kabar terkenal yang dimilik Lai, Apple Daily, diretas sehingga tak dapat diakses selama beberapa jam.

Perhatian pada kemerdekaan pers semakin menguat tahun ini menyusul terjadinya sejumlah serangan kepada pekerja media di Hong Kong. Seorang mantan editor surat kabar terpercaya, Kevin Lau, dipukuli di jalan raya pada siang bolong, Februari lalu.

CHANNEL NEWS ASIA | MARIA RITA






Baca juga:
Chatib: Naikkan BBM, Jokowi Tak Perlu Izin DPR
Omzet Korban Gusuran Jatinegara Rp 50 Juta per Hari
Pengecer di Banyuwangi Beralih Menjual Pertamax
Siswono Akan Puji SBY jika Naikkan Harga BBM

Berita terkait

Parlemen Hong Kong Kembali Ribut Soal RUU Ekstradisi ke Cina

15 Mei 2019

Parlemen Hong Kong Kembali Ribut Soal RUU Ekstradisi ke Cina

Anggota parlemen Hong Kong kembali ribut soal RUU Ekstradisi yang mengizinkan buron dikirim ke Cina daratan untuk diadili.

Baca Selengkapnya

Hong Kong Hukum Tiga Aktivis Revolusi Payung

17 Agustus 2017

Hong Kong Hukum Tiga Aktivis Revolusi Payung

Joshua Wong, Nathan Law dan Alex Chow dihukum pengadilan banding Hong Kong karena menjadi motor protes besar-besaran Revolusi Payung pada 2014

Baca Selengkapnya

Wartawan Dilarang Bawa Pena Saat Liput Presiden Xi di Hong Kong  

1 Juli 2017

Wartawan Dilarang Bawa Pena Saat Liput Presiden Xi di Hong Kong  

Pena dan makeup termasuk 14 kategori barang berbahaya yang dilarang dibawa saat meliput kunjungan Presiden Xi ke Hong Kong

Baca Selengkapnya

Sosok Berpengaruh untuk Hidupkan Demokrasi di Hong Kong  

30 Juni 2017

Sosok Berpengaruh untuk Hidupkan Demokrasi di Hong Kong  

Sosok penting dalam perjalanan 20 tahun Hong Kong diserahkan Inggris ke Cina.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali ke Hong Kong, Presiden Xi Sapa Militer: Halo Kamerad

30 Juni 2017

Pertama Kali ke Hong Kong, Presiden Xi Sapa Militer: Halo Kamerad

Presiden Cina Xi Jingping untuk pertama kali berkunjung ke Hong kong memperingati 20 tahun Inggris menyerahkan bekas koloninya itu ke Cina.

Baca Selengkapnya

Jokowi Akan Berkunjung, Hong Kong Gelar Latihan Pengamanan

26 April 2017

Jokowi Akan Berkunjung, Hong Kong Gelar Latihan Pengamanan

Polisi Hong Kong menyebut ancaman terhadap Presiden Joko Widodo sangat tinggi sebagai pemimpin negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia

Baca Selengkapnya

Terjual Rp 949 Miliar, Ini Berlian Termahal di Dunia  

5 April 2017

Terjual Rp 949 Miliar, Ini Berlian Termahal di Dunia  

Sebuah berlian merah jambu menjadi perhiasan termahal di dunia setelah laku terjual dengan harga US$ 71 juta atau sekitar Rp 949 miliar.

Baca Selengkapnya

Menjadi Pemimpin Hong Kong Wanita Pertama, Ini Profil Carrie Lam

28 Maret 2017

Menjadi Pemimpin Hong Kong Wanita Pertama, Ini Profil Carrie Lam

Carrie Lam, 59 tahun, menjadi wanita pertama yang terpilih sebagai Kepala Eksekutif Hong Kong melalui pemilihan umum yang digelar pada Ahad, 26 Maret.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan di Eskalator Terpanjang Hong Kong, 18 Orang Terluka

26 Maret 2017

Kecelakaan di Eskalator Terpanjang Hong Kong, 18 Orang Terluka

Sedikitnya 18 orang terluka setelah terjadi kecelakaan pada
eskalator terpanjang di pusat perbelanjaan di Hong Kong pada
Sabtu petang.

Baca Selengkapnya

Putus Cinta, Taipan Hong Kong Pasang Iklan di Semua Media

17 November 2016

Putus Cinta, Taipan Hong Kong Pasang Iklan di Semua Media

Dalam pengumuman, Joseph Lau juga menyebutkan nama pacar barunya.

Baca Selengkapnya